Israel Batalkan Cuti Tentara IDF Sebagai Persiapan Lanjutkan Perang Gaza, Netanyahu Manut Trump
Tanda-tanda Israel segera mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas di Gaza makin terlihat. IDF membatalkan seluruh cuti prajuritnya untuk siap perang.
![Israel Batalkan Cuti Tentara IDF Sebagai Persiapan Lanjutkan Perang Gaza, Netanyahu Manut Trump](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tank-tank-pasukan-Israel-bersiap-memasuki-Gaza.jpg)
Israel Batalkan Cuti Tentara Sebagai Persiapan Lanjutkan Perang
TRIBUNNEWS.COM - Khaberni, mengutip
media mengungkapkan bahwa Komando Selatan Tentara
(IDF) membatalkan liburan para prajurit untuk
bersiap di garis depan Jalur .
Sumber media mengutip ini sebagai persiapan IDF untuk dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza jika perjanjian gencatan senjata dan perdamaian gagal.
Baca juga:
Aksi menyusul pengumuman Gerakan Perlawanan Palestina, melalui sayap militernya, Brigade Al-Qassam, yang menyatakan penundaan penyerahan tahanan kepada tentara pendudukan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Hamas menunda pembebasan berikutnya sandera karena menilai melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata.
Pelanggaran tersebut, kata Hamas, termasuk berlanjutnya serangan terhadap wilayah di Jalur Gaza dan mencegah penduduk di utara mencapai tempat tinggal asal mereka.
Baca juga:
![tank-tank pasukan Israel bersiap memasuki Gaza](http://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tank-tank-pasukan-Israel-bersiap-memasuki-Gaza.jpg)
Ancaman Netanyahu, Ikuti Saran Trump
Perdana Menteri , , juga sudah mengeluarkan pernyataan terkait situasi kelanjutan negosiasi gencatan senjata di dengan Gerakan .
Setelah melakukan rapat dengan kabinet perangnya, Rabu (12/2/2025), Netanyahu dan kabinet perangnya, merujuk laporan media Israel, akan mengikuti pernyataan Presiden Donald Trump.
Baca juga:
Trump menyebut, jika sandera yang berada di tangan tidak dibebaskan pada Sabtu (15/2/2025), sesuai jadwal, maka akan tercipta 'Hell on Earth' di , merujuk pada penggunaan kekuatan militer kembali ke wilayah kantung Palestina tersebut.
"Perdana Menteri dan Kabinet Perangnya mematuhi pernyataan Presiden AS mengenai pembebasan semua tahanan yang tersisa Sabtu depan," tulis laporan media dikutip Khaberni, Rabu.
Pihak juga menilai, seruan Trump soal pengusiran warga ke lokasi lain, merupakan visi revolusioner.
"Jika Hamas tidak membebaskan tentara kami yang diculik paling lambat Sabtu sore, gencatan senjata akan berakhir dan tentara akan kembali bertempur," ancam Netanyahu.
Baca juga:
![SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (8/2/2025), memperlihatkan tiga sandera Israel (kiri-kanan); Ohad Ben Ami, Eli Sharabi, Or Levy, berdiri dengan masing-masing diapit oleh dua anggota Brigade Al-Qassam selama pertukaran tahanan ke-5 pada Sabtu (8/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sandera-israel-dibebaskan-fr223r32r.jpg)
Perintah Siaga
Sebelumnya, Menteri Pertahanan , Yisrael Katz telah memerintahkan Pasukan Pertahanan (IDF) untuk bersiap dengan kemungkinan mereka kembali menyerang Jalur .
Instruksi tersebut muncul setelah juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Abu Ubaida mengatakan akan menunda pertukaran sandera pada Sabtu (15/2/2025) minggu ini karena terus menerus melanggar perjanjian gencatan senjata.