Guru besar : Kolaborasi jadi kunci mewujudkan PLTN di Indonesia
Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Sidik Permana menyebutkan aksi kolaborasi menjadi di antara kunci ...
![Guru besar : Kolaborasi jadi kunci mewujudkan PLTN di Indonesia](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/IMG-20250210-WA0046-1.jpg)
Pontianak (ANTARA) - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Sidik Permana menyebutkan aksi kolaborasi menjadi di antara kunci penting untuk mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
"Selama ini kita sudah sama - sama bekerja namun bekerja sama belum maksimal. Nah, saatnya kolaborasi antar semua pihak untuk bisa mewujudkan PLTN di Indonesia," ujarnya saat mengikuti diskusi terfokus tentang pembangunan PLTN di Indonesia, di Pontianak, Selasa.
Menurutnya hingga saat ini dari 19 aspek berdasarkan standar internasional untuk pendirian PLTN tersisa tinggal tiga hal, yakni posisi nasional atau komitmen pemerintah, manajemen dan dukungan para pihak atau kolaborasi.
"Tiga aspek yang perlu menjadi perhatian yakni posisi nasional, manajemen dan peran semua pihak. Poin pertama dan kedua sudah mendapat lampu hijau tinggal soal peran semua pihak. Nah, alhamdulillah diskusi terfokus, seminar dan lainnya kita bangun kembali yang melibatkan peran semua pihak tersebut," kata dia.
Terkait potensi tapak untuk pembangunan PLTN, di Kalbar di antara tiga daerah yang menjadi sorotan utama. Untuk di Kalbar yang terakhir disurvei yakni Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang.
"Potensi tapak untuk PLTN di Indonesia ada 20 - 25. Ada tiga yang menjadi perhatian yakni di Pula Jawa, Bangka Belitung dan Kalbar," papar dia.
Khusus di Kalbar sendiri, ITB bersama - Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak sudah membangun berkolaborasi.
Selain itu juga melibatkan PLN Nusantara Power. Pihaknya menggelar seminar dan diskusi terfokus membahas peta jalan dari kebijakan dan regulasi pembangunan PLTN di Indonesia.
"Dengan seminar dan diskusi terfokus bisa menjadi langkah awal untuk merealisasikan PLTN di Indonesia," kata dia.
Ia menjelaskan dalam diskusi terfokus menghadirkan BRIN dan Dewan Energi Nasional, ITB , Untan Pontianak, pihak Korea dan pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota di Kalbar.
Menurutnya berbagai aspek yang dibicarakan di forum tersebut mulai kebijakan dan regulasi, teknologi dan tapak potensi yang dibangun termasuk di Kalbar. Selanjutnya keterlibatan semua pihak mulai dari kampus, pemerintah daerah dan industri.
"Tidak kalah penting juga dibahas aspek lingkungan dan penting diimplementasikan. Kemudian ada aspek pembiayaan dan keekonomian dari PLTN karena butuh biaya investasi yang cukup besar," papar dia.
Menurutnya, jika nanti PLTN hadir di Indonesia maka selain suplai daya listrik bersih bisa melimpah juga otomatis pada dampak pada pertumbuhan ekonomi.
"PLTN bisa mendorong industri tumbuh dengan maksimal di Indonesia. Kita tahu untuk di Indonesia termasuk di Kalbar contohnya masih ada impor listrik. Kemudian perusahaan menghadirkan pembangkit sendiri. Nah, jika ada PLTN itu bisa teratasi soal listrik yang stabil dan lebih murah," kata dia.
Pewarta: Dedi
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025