Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2024 Dapat 37 Poin, Kalah dari Malaysia

Hasil survei indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia di tahun 2024 berada pada skor 37. Indonesia menempati urutan 99 dari 180 negara.

Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2024 Dapat 37 Poin, Kalah dari Malaysia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transparency International (TII) merilis hasil survei indeks persepsi korupsi (IPK) negara-negara di dunia, termasuk .

Survei tahunan tersebut dimaksudkan untuk mengukur risiko korupsi sektor publik di sebuah negara.

Untuk , skor RI di tahun 2024 berada pada skor 37. menempati urutan 99 dari 180 negara.

Deputi Transparency International , Wawan Heru Suyatmiko, menyebut skor naik 3 poin, dari 2023 yang berada pada skor 34.

"Ini CPI (corruption perception indeks) sepanjang 2024 ada dengan skor 37 ranking 99. Artinya apa? Artinya terjadi peningkatan 3 poin dari tahun 2023 ke 2024, dari 34 ke 37," kata Wawan dikutip dari tayangan di YouTube Transparency International , Selasa (11/2/2025).

Wawan mengatakan, terdapat negara di dunia yang memiliki skor yang sama dengan .

"Kita bersama dengan Argentina, kebetulan Argentina ini bagian dari BRICS, bagian dari G20 yang kita sebutkan tadi bahwa masyarakat ekonomi global pun ada angkanya di bawah rata-rata dan ini jadi catatan," tutur Wawan.

"Selain itu, ada Ethiopia, Maroko, dan Lesotho. Sehingga skor 30 ini menjadi catatan yang sangat penting," lanjutnya.

Baca juga:

Wawan bilang mayoritas di negara-negara ASEAN mengalami penurunan. 

Kata dia, Singapura mengalami kenaikan, dari skor 83 ke 84. Sementara stagnan pada skor 50.

Selain itu, Timor Leste dari skor 43 ke 44, naik satu poin. Vietnam turun satu poin, dari dari skor 41 ke 40. 

"Indonesia, kita naik dari 34 ke 37. Thailand turun satu poin dari 35 ke 34," kata Wawan.

Sementara, Laos mengalami kenaikan 5 poin yang cukup drastis, dari skor 28 ke 33.

Filipina turun dari skor 34 ke 33. Kamboja turun dari skor 22 ke 21. Terakhir, Myanmar turun dari skor 20 ke 16.

Baca juga:

Lebih lanjut, Wawan tak memungkiri beberapa negara di ASEAN mengalami penghambatan dari upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. 

"Hal ini ditandai dengan tadi yang naik ada beberapa dan Singapura, tetapi stagnan, rata-rata kenaikannya juga, Timor Leste dan Vietnam mendekati rata-rata global dan Asia Facific," ujarnya.