Serial "Daredevil: Born Again" di Disney+ menjanjikan kekerasan intens
Setelah berjalan tiga musim (2015 hingga 2018) di Netflix, pahlawan komik Marvel bernama asli Matthew "Matt" ...
![Serial](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2022/07/25/sdcc_daredevilbornagain.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Setelah berjalan tiga musim (2015 hingga 2018) di Netflix, pahlawan komik Marvel bernama asli Matthew "Matt" Murdock beralih ke serial baru di Disney+ berjudul "Daredevil: Born Again" yang dijanjikan melampaui serial sebelumnya, termasuk dari segi intensitas kekerasan.
"Tingkat kekerasan sangat tinggi untuk serial Marvel di Disney+. Saya tidak berpikir hal lain akan sebanding (bahkan adegan di stadion bisbol). Ada momen yang benar-benar gila - dan melampaui apa pun yang pernah dilakukan Netflix," kata showrunner "Daredevil: Born Again" Dario Scardapane kepada Empire Online, dilansir dari laporan Dark Horizons, Selasa.
Meskipun kekerasan intensitas tinggi umumnya berdampak negatif bagi kualitas suatu serial film, menjelang penayangan "Daredevil: Born Again" pada 4 Maret mendatang, penggemar mungkin berharap pernyataan Scardapane akurat agar memenuhi ekspektasi terhadap serial Daredevil sebagaimana diadaptasi dari komik Marvel.
Baca juga:
Masih dalam laporan yang sama, Vincent D'Onofrio, yang memerankan Wilson Fisk alias Kingpin di "Daredevil: Born Again", mengatakan bahwa serial terbarunya akan mengembangkan konflik utama antara Daredevil dan Kingpin, namun berbeda dari serial sebelumnya, klimaks perkelahian ini tidak hanya di akhir episode. Karena konflik besarnya sudah dibangun sejak awal.
"Perhatikan bagaimana setiap musim yang lalu berakhir, mereka berkelahi, Kingpin dipenjara, lalu dia muncul kembali. Saya rasanya tidak mau begitu. Dinamika mereka saat ini jauh lebih menegangkan. Satu adegan di episode pertama telah menjelaskan semuanya, dan delapan episode berikutnya akan semakin berbahaya," kata Vincent.
Terlebih, Fisk adalah wali kota New York di jagad Marvel, yang berarti Fisk semestinya lebih sulit dikalahkan.
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025