Jika Bukan karena Israel, Iran Mungkin Sudah Punya Senjata Nuklir 10 Tahun Lalu, Kata Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Iran mungkin sudah memiliki senjata nuklir sepuluh tahun lalu jika tidak direcoki Israel.
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri mengklaim Iran mungkin sudah memiliki senjata nuklir sepuluh tahun lalu jika tidak direcoki .
Pernyataan itu disampaikan Netanyahu beberapa hari setelah The New York Times melaporkan para ilmuwan Iran sedang mengupayakan metode yang lebih cepat untuk mengembangkan senjata nuklir.
Menurut intelijen (AS), ilmuwan Negeri Mullah itu ditugasi mencari cara baru untuk membuat bom atom.
Laporan The New York Times juga menyebutkan bahwa persoalan nuklir Iran turut menjadi bahasan saat Netanyahu berkunjung ke Gedung Putih minggu ini.
Netanyahu menyebut ambisi nuklir Iran tetap menjadi ancaman bagi .
“Iran mungkin sudah punya senjata nuklir sepuluh tahun lalu jika kami tidak mengambil berbagai langkah untuk menahan mereka. Kami menahan mereka,” kata Netanyahu kepada Fox News hari Kamis, (6/2/2025).
Perdana menteri sayap kanan itu mengklaim upaya Iran membuat senjata nuklir belum sepenuhnya dihentikan. Dia lalu mengutip pernyataan Presiden AS Donald Trump.
“Presiden [Trump] mengatakan sesuatu yang sangat sederhana, yang saya katakan juga: Iran tak boleh punya senjata nuklir,” kata Netanyahu.
Russa Today melaporkan dan Barat sudah lama menuding aktivitas penganiayaan uranium Iran sebagai upaya rahasia untuk mengembangkan senjata nuklir.
Di sisi lain, Iran membantah tudingan itu dan mengklaim aktivitas nuklirnya hanya ditujukan untuk keperluan damai. Selama puluhan tahun Iran dijatuhi sanksi karena program nuklirnya.
Pada tahun 2015 Iran mencapai kesepakatan nuklir bernama Rencana Komprehensif Aksi Gabungan (JCPA). Kesepakatan itu membatasi program nuklir Iran. Sebagai gantinya, sebagai sanksi terhadap Iran akan dicabut.
Baca juga:
Namun, tiga tahun kemudian AS menarik diri dari kesepakatan itu. Sejak itu Iran mulai meningkatkan kemampuan pengayaan uraniumnya.
Iran disebut bisa buat satu bom nuklir dalam seminggu
Iran diyakini sudah memiliki cukup uranium untuk membuat beberapa senjata nuklir.
Pada bulan Januari 2024 Direktur Badan Tenaga Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan Iran tidak punya masalah teknis dalam pembuatan bom nuklir.