TNI-Polri bersama warga bersihkan sisa material banjir Probolinggo
Anggota TNI dan Polri bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta warga membersihkan sisa material banjir yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur."Pihak kepolisian bersama TNI dan ...
![TNI-Polri bersama warga bersihkan sisa material banjir Probolinggo](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/07/WhatsApp-Image-2025-02-07-at-14.49.14-1.jpeg)
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Anggota TNI dan Polri bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta warga membersihkan sisa material banjir yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Pihak kepolisian bersama TNI dan BPBD, serta masyarakat bahu membahu membersihkan sisa air banjir dan lumpur yang menggenangi jalan," kata Kapolsek Krejengan AKP Marudji dalam keterangan tertulis yang diterima di Probolinggo, Jumat, (7/2).
Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo dilanda banjir yakni Kecamatan Krejengan, Kraksaan, Pajarakan, Pakuniran, Banyuanyar dan Kecamatan Gading pada Rabu (5/2) malam.
Bahkan di Kecamatan Krejengan, banjir bandang merendam ratusan rumah serta memutus jembatan penghubung di Dusun Gilih, Desa Seboro pada Kamis (6/2) dini hari.
"Sekitar 85 kepala keluarga (KK) atau 200 lebih orang di Dusun Gilih kini terisolasi karena memang benar itu akses jalan satu-satunya, sehingga ketika jembatan terputus maka akan sangat berdampak bagi warga," tuturnya.
Menurutnya pihak Polri tengah berupaya melakukan koordinasi dengan dinas terkait agar jembatan yang terdampak banjir dapat segera diperbaiki, sehingga warga terisolir dapat beraktivitas kembali.
Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan Polri sudah melakukan upaya evakuasi warga terdampak untuk penyelamatan, tentu berkolaborasi dengan rekan - rekan TNI, BPBD dan juga relawan.
Ia juga menghimbau kepada warga masyarakat untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi cuaca sesuai rilis BMKG di Jawa Timur masih ekstrem.
"Kami telah menyiapkan personel tanggap bencana yang sudah dilatih sebelumnya, sehingga mereka bisa tanggap menghadapi bencana hidrometeorologi sewaktu - waktu yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo," katanya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo Oemar Sjarief mengatakan pihaknya menyiagakan sebuah perahu karet dengan tali sling yang bisa digunakan warga untuk akses keluar dusun.
"Warga bisa menggunakan perahu karet dengan bantuan relawan yang akan menyeberangkan untuk akses keluar dari Dusun Gilih. Mudah-mudahan perbaikan jembatan juga bisa dilakukan," ujarnya.
Ia mengatakan banjir sudah surut sejak Kamis (6/2), namun jembatan yang putus tersebut berdampak pada aktivitas warga Dusun Gilih hingga Jumat ini, sehingga pihak BPBD Probolinggo menyediakan perahu karet untuk akses sementara warga dusun setempat.