Kuota LPG 3 kg di Jaktim capai 121 ribu metrik ton untuk tahun 2025

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah mengatakan, kuota liquified petroleum gas ...

Kuota LPG 3 kg di Jaktim capai 121 ribu metrik ton untuk tahun 2025

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah mengatakan, kuota liquified petroleum gas (LPG/elpiji) berukuran 3 kg di Jakarta Timur sebanyak 121.471 metrik ton (MT) untuk tahun 2025.

"Kuota elpiji 3 kg di Jakarta Timur itu sebanyak 121.471 metrik ton. Itu untuk kuotanya di pangkalan untuk ketersediaan se-Jakarta Timur selama satu tahun ini," kata Iin di kawasan Makasar, Jakarta Timur, Jumat.

Untuk penyebaran dan jumlah elpiji 3 kg di agen dan pangkalan, kata dia, hal itu merupakan kewenangan Pertamina.

Baca juga:

Iin pada Jumat pagi mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat meninjau pangkalan elpiji 3 kg di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dalam kunjungan itu, pemilik pangkalan dan masyarakat sekitar menyampaikan bahwa kondisi stok elpiji 3 kg di lingkungannya masih aman. Ketersediaan yang diberikan di setiap pangkalan gas sebanyak 100 tabung per hari.

"Sampai saat ini mereka mengatakan ini aman. Kecuali memang dua hari lalu, tepat hari Senin (3/2) dan Selasa (4/2) yang memang sedikit mengalami hambatan karena kita mengetahui ada juga hal yang sama di daerah lain ya. Mungkin ini adalah kebijakan yang mungkin disesuaikan," jelas Iin.

Selain itu, Iin menjelaskan berdasarkan hasil peninjauan saat ini harga elpiji 3 kg sudah sesuai standar. Harga Eceran Tertinggi (HET) dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG tabung 3 kg di tingkat pangkalan, yakni Rp16.000.

Baca juga:

Hal itu sudah diberlakukan secara transparan sesuai dengan kepatuhan dan ketentuan yang ada.

"Tadi dibuktikan juga saya melihat ada tulisan di semacam spanduk atau brosur yang ditempel, sehingga masyarakat melihat HET itu betul-betul dijual sesuai dengan HET Rp16.000," ucap Iin.

Adapun Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh mengaku telah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi elpiji.

Hal ini sekaligus untuk memastikan wilayah mana saja yang warganya masih mengantre untuk mendapatkan gas.

"Kami sudah memantau dan kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah karena sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrean sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas," kata Teguh.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025