Soal Reshuffle Kabinet Merah Putih, Prabowo Sebut Pemerintahan Harus Berjalan dengan Bersih
Prabowo akan menyingkirkan pembantunya alias reshuffle kabinet yang tidak mau benar-benar bekerja untuk rakyat.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan mengganti atau atau jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah usai 100 hari masa kerjanya. Dirinya akan menyingkirkan pembantunya yang tidak mau benar-benar bekerja untuk rakyat.
“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo setelah acara peringatan Hari Lahir Ke-102 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Istora Gelora Bung karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025, dikutip dari Antara.
Sejumlah menteri di kabinet Prabowo mendapat rapor merah versi Center of Economic and Law Studies atau Celios. Daftar para menteri yang dinilai memiliki kinerja buruk bisa dilihat dalam studi Celios bertajuk “Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran” yang terbit pada 21 Januari 2025. Berikut beberapa pernyataan Prabowo yang akan mengganti kabinet merah putih.
Pemerintah Berjalan dengan Bersih
Prabowo menegaskan rakyat menuntut pemerintah berjalan dengan bersih. Pemerintah juga harus bekerja murni untuk kepentingan bangsa dan rakyat. “Kami ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain," tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya tak akan menoleransi pejabat negara yang main-main. “Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak,” katanya.
Pemerintah Bebes dalam Penyelewengan
Prabowo juga menyatakan keinginannya mewujudkan pemerintahan yang bersih, yang bebas dari segala bentuk penyelewengan. “Kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Presiden, masih dalam pidatonya, kemudian mengajak seluruh pejabat negara untuk berani mengoreksi diri. “Seluruh aparat, seluruh institusi bersihkan dirimu! Sebelum kau dibersihkan, dan saya ingatkan semua aparat, kesetiaanmu adalah kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Kalau kau tidak setia kepada rakyat Indonesia, kalau kau menghalang-halangi kebijakan-kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak,” ujarnya.
Menteri Bekerja untuk Rakyat
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menilai kabar reshuffle kabinet merah putih sekedar memberikan peringatan kepada seluruh pembantu Prabowo. Prabowo memberikan pengingat dan arahan supaya menteri-menteri bekerja untuk kepentingan rakyat. Bila tidak melakukan itu, Prabowo tidak segan mengevaluasi para menteri.
"Jadi yang tidak mau seirama gerak langkahnya bersama presiden. Nanti akan mendapatkan evaluasi dari presiden," kata Hasan di Gedung Kwarnas Pramuka, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat, 7 Februari 2025.
Prabowo, kata Hasan, juga sudah sering menyampaikan hal itu kepada pembantunya. Bila tidak ingin bekerja demi rakyat, diberi ruang untuk mengundurkan diri. "Yang tidak mau ikut ya silahkan diluar. Yang mau ikut, samakan gerak langkah keinginannya bersama presiden," kata Hasan.
Menteri Bekerja Tidak Seirama
Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendengar ada menteri Prabowo yang masih kurang seirama dalam melaksanakan kinerjanya. Dia pun mengatakan Prabowo ingin berbuat kebaikan untuk kesejahteraan rakyat dengan menunaikan janji kampanyenya dan visi Asta Cita.
“Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah, apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa,” kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2025, dikutip dari Antara.
Nabiila Azzahra, Yudono Yanuar, dan Hendrik
Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: