Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa

Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa. ????Puskesmas Saradan menggelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk tujuh desa di Kabupaten Madiun. Skrining kesehatan ini mendukung deteksi dini penyakit. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa

Madiun (beritajatim.com) – Puskesmas Saradan mengadakan Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada Kamis (6/2/2025) pukul 10.00 WIB.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif kesehatan yang mendukung program Pemerintahan Prabowo – Gibran, dengan sasaran pasien dari tujuh desa di Kabupaten Madiun.

Kepala Puskesmas Saradan, dr. Heri Setyana, menjelaskan bahwa desa-desa yang terlibat dalam program ini meliputi Desa Ngepeh, Bongsopotro, Sidorejo, Sugihwaras, Pajajaran, serta dua desa di perbatasan, yakni Desa Klangon (berbatasan dengan Bojonegoro) dan Desa Bandungan (berbatasan dengan Nganjuk).

“Tentunya dari simulasi akan kami temukan kendala-kendala, sebagai bahan evaluasi, selama melayani pasien yang memanfaatkan PKG, bertepatan dengan hari ulang tahun ini,” ujar dr. Heri.

Ia menambahkan bahwa layanan PKG menyasar seluruh kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, dengan pelayanan utama berupa skrining dan edukasi kesehatan. “Skrining sesuai dengan kelompok usia atau siklus kehidupan tadi. Edukasinya juga sesuai dari hasil pemeriksaan sampai ke diagnosa ini,” tuturnya.

Pemeriksaan ini berperan penting dalam deteksi dini penyakit, bahkan bagi masyarakat yang merasa sehat. “Karena dengan pemeriksaan lengkap akhirnya nanti ditemukan deteksi dini penyakit. Bahkan bisa jadi orangnya sehat atau sakit atau bahkan sudah komplikasi,” imbuh dr. Heri.

Ia juga menekankan bahwa PKG bisa dimanfaatkan tanpa harus menunggu munculnya keluhan atau gejala penyakit. “Kalau pengobatan biasa, karena kaitannya dengan keluhan atau sakit itu. PKG bisa digunakan walaupun bukan orang sekitar Puskesmas Saradan,” pungkasnya.

Di lokasi yang sama, dr. Viky Anindya, Dokter Umum Puskesmas Saradan, menjelaskan bahwa masyarakat harus mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile untuk mendapatkan tiket pemeriksaan. “Kalau tidak menggunakan tiket itu, pasien tidak memiliki catatan rekam medis. Kemudian setelah pasien memiliki tiket tersebut, akan ditempatkan di ruang-ruang sesuai usianya,” terangnya.

Pemeriksaan dalam program PKG mencakup berbagai aspek kesehatan, mulai dari mata, telinga, mulut, status gizi, tinggi dan berat badan, tekanan darah, hingga pemeriksaan organ vital. “Harapan kami program ini dapat berkelanjutan, dan yang kedua masyarakat memiliki kesadaran untuk mau memeriksakan diri karena ini programnya sangat baik,” tambah dr. Viky.

Salah satu pasien PKG, Yuniar, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan ini. “Bisa dimanfaatkan cek kesehatan lengkap, apalagi bersamaan dengan Hari Ulang Tahun. Dicek lengkap tadi. Selama ini kan harus ada keluhan, dengan PKG tak perlu mengeluh baru diperiksa,” ungkapnya. (fat/ted)