AS klaim kapal pemerintahnya kini gratis melintasi Terusan Panama
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu (5/2) secara sepihak mengatakan bahwa kapal-kapal pemerintah AS saat ...
Washington (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu (5/2) secara sepihak mengatakan bahwa kapal-kapal pemerintah AS saat ini dapat melintasi Terusan Panama tanpa dikenakan biaya.
"Kapal pemerintah AS kini dapat melintasi Terusan Panama tanpa dipungut biaya, menghemat jutaan dolar bagi pemerintah setiap tahunnya," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS melalui akun X resminya.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa pemerintah Panama telah sepakat untuk tidak lagi memungut biaya untuk kapal-kapal pemerintah AS yang melintasi Terusan Panama.
Keputusan ini diambil hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengunjungi Panama dalam rangka lawatan pertamanya ke Amerika Tengah dan Karibia.
Sementara itu, terkait pernyataan Kementerian Luar Negeri AS tersebut, Otoritas Terusan Panama pada Kamis (6/2), membantah klaim Kementerian Luar Negeri AS bahwa biaya melintasi Terusan Panama dibebaskan untuk kapal pemerintah AS.
"Sehubungan dengan pengumuman yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri AS, Otoritas Terusan Panama, yang memiliki kewenangan eksklusif untuk menetapkan tarif tol melintas dan biaya terkait lainnya, mengonfirmasi bahwa tidak ada penyesuaian seperti itu yang dilakukan," kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan di X.
Otoritas tersebut mengatakan tetap terbuka untuk melakukan perundingan dengan AS terkait transit kapal-kapal militer AS, lanjut pernyataan itu.
Pada Minggu (2/2), Rubio bertemu dengan Presiden Panama, José Raúl Mulino, dan Menteri Luar Negeri, Javier Martínez-Acha, di Panama City untuk membahas berbagai tantangan regional dan global yang krusial.
Dalam pertemuan itu, Rubio mendesak para pemimpin Panama untuk mengurangi pengaruh China di sekitar wilayah Terusan Panama, atau pemerintahan Trump akan mengambil "langkah-langkah yang diperlukan" untuk mengatasinya.
Sumber: Anadolu/Sputnik
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025