Imbas Kecelakaan Maut Truk Galon di Gerbang Tol Ciawi, Perusahaan Air Minum Dipanggil Kemenhub
Dalam kecelakaan maut diduga karena truk bermuatan galon alami rem blong ini, sebanyak 8 orang tewas dan 11 korban luka-luka, Selasa (4/2/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menindaklanjuti kecelekaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam.
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 23.30 WIB ini bermula dari mobil truk pengangkut Aqua galon dengan nomor polisi B 9235 PYW melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.
Tetapi, diduga karena mengalami gagal fungsi rem (rem blong), truk bermuatan Aqua galon itu pun menabrak sejumlah kendaraan yang sedang melakukan transaksi pembayaran e-tol di gerbang tol.
Truk Aqua galon ini diduga menjadi penyebab kecelekaan beruntun yang menyebabkan 19 orang menjadi korban.
Sebanyak 8 orang di antaranya meninggal dunia sementara 11 korban lainnya mengalami luka-luka.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil Pimpinan Perusahaan Air Minum dan Operator Angkutan Barang tersebut.
Pihaknya juga langsung melakukan inspeksi keselamatan sekaligus sosialisasi penerapan manajemen keselamatan pada setiap perusahaan yang mengangkut air minum yang beroperasi di lintasan Sukabumi-Jakarta.
"Kemudian kami juga akan terus melakukan pembinaan terhadap pengemudi melalui diklat pengemudi terutama terkait tata cara mengemudi yang benar serta tata cara pengecekan rem sebelum melakukan perjalanan," ujar Yani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2/2025) dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Baca juga:
Berdasarkan data yang diperoleh dari Mitra Darat, kendaraan truk dengan nomor polisi B 9235 PYW tersebut memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga tanggal 11 Mei 2025.
Yani menegaskan bahwa kepada seluruh perusahaan angkutan barang agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan.
Di sisi lain, langsung melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengumpulkan data dan kronologis pasti kejadian ini.
“Guna mengantisipasi kejadian berulang di masa mendatang," sebutnya.
Libatkan 6 Kendaraan
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryo mengungkapkan bahwa kecelakaan beruntun ini melibatkan 6 kendaraan sekaligus dan 8 orang meninggal dunia. Bahkan sejumlah kendaraan sampai terbakar.
“Kami sampaikan kepada rekan-rekan media dari peristiwa tersebut 8 orang meninggal 11 orang luka. Kami akan ke rumah sakit untuk memastikan yang 11 luka ini kategori apa saja,” ujar Agus saat meninjau lokasi kecelakaan, Rabu.