Kakak Ipar Kades Arsin Ikut Menghilang saat Penggeledahan, Alasan Ambil KTP, tapi Tak Kembali
Salah satu saksi yakni kakak ipar Kepala Desa (Kades) Arsin ikut menghilang saat Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di Desa Kohod, Tangerang.
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kejanggalan terjadi saat penggeledahan di , Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, oleh .
Penggeledahan itu berkaitan dugaan pemalsuan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Surat Hak Milik (SHM) atas lahan pagar laut.
Salah satu kejanggalan yang terjadi adalah menghilangnya seorang saksi, yakni kakak ipar Kepala Desa (Kades) Kohod, bin Asip, bernama Marmadi.
Saat penggeledahan, Marmadi sempat menghalangi penyidik untuk menyita komputer dari rumah Sekretaris , Ujang Karta.
"Jangan, jangan, itu jangan diambil," teriak Marmadi dengan nada tinggi saat penyidik memasukkan komputer ke dalam kantong plastik berlogo , Senin (10/2/2025), dilansir Kompas.com.
Tindakan Marmadi itu pun menimbulkan pertanyaan bagi petugas yang sedang menggeledah.
AKBP Prayoga Angga Widyatama dari Subdit II Dittipidum Bareskrim, lantas menegaskan tindakan Marmadi dapat dianggap sebagai penghalangan penyidikan.
"Ketika kamu mengatakan tidak boleh, itu artinya kamu menghalangi penyelidikan," tegasnya.
Lalu, di tengah penggeledahan, Marmadi malah menghilang secara misterius.
Sebelumnya, Marmadi sempat diminta untuk menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk keperluan administrasi.
Marmadi pun berpamitan untuk mengambil KTP-nya tersebut.
Namun, beberapa saat kemudian, Marmadi tidak kunjung kembali.
Baca juga:
Pencarian terhadap Marmadi oleh warga sekitar menunjukkan ia telah menghilang.
"Keluarga Pak Sekdes mana? Bapak yang pakai kaus singlet merah tadi mana?" tanya penyidik kebingungan saat menyadari Marmadi tak kunjung kembali.