Kekurangan gizi bisa picu komplikasi kesehatan

Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. ...

Kekurangan gizi bisa picu komplikasi kesehatan

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Sukamto Koesnoe mengatakan bahaya kekurangan gizi bisa berdampak memicu berbagai komplikasi kesehatan.

"Lebih mengkhawatirkan lagi, kekurangan gizi dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan. Defisiensi nutrisi tertentu bisa memperparah kondisi medis yang sudah ada atau memicu munculnya penyakit baru," kata Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Dokter Sukamto menjelaskan kekurangan gizi bisa membawa dampak serius, lantaran memiliki pengaruh pada seluruh sistem tubuh. Namun, menurut dia seseorang yang mengalami kekurangan gizi tidak selalu terlihat jelas.

Baca juga:

"Sayangnya, kekurangan gizi tidak selalu terlihat jelas. Seseorang bisa tampak normal atau bahkan gemuk, tapi tetap mengalami defisiensi nutrisi tertentu," ujarnya.

Dokter Sukamto mengatakan terdapat beberapa tanda kekurangan gizi, terutama pada orang dewasa meliputi kelelahan kronis, penurunan daya tahan tubuh, dan pemulihan yang lambat setelah sakit.

"Ini seperti mobil yang diisi bensin yang tidak sesuai. Mungkin masih bisa jalan, tapi performanya tidak optimal dan berisiko rusak dalam jangka panjang," ucapnya.

Dokter Sukamto mengatakan perbaikan status gizi membutuhkan pendekatan menyeluruh, seperti perlu pola makan seimbang, gaya hidup sehat, dan intervensi medis jika diperlukan.

Baca juga:

Dia juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sebagai langkah dalam membantu mendeteksi defisiensi nutrisi sebelum menimbulkan masalah lebih lanjut.

"Perbaikan status gizi membutuhkan pendekatan menyeluruh. Tidak cukup hanya dengan makan lebih banyak atau mengonsumsi suplemen," ucap dia.

Selain itu, Dokter Sukamto menambahkan agar masyarakat dapat memastikan kecukupan gizi setiap hari adalah investasi terbaik untuk kesehatan.

"Ini jauh lebih mudah dan murah dibandingkan mengobati penyakit yang timbul akibat kekurangan gizi," katanya.

Melansir dari laman resmi Ayo Sehat Kementerian Kesehatan, pada Kamis, gizi seimbang merupakan kombinasi menu makanan sehari-hari yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak dan serat, serta zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral.

Gizi seimbang mencakup mengonsumsi makanan, diantaranya sayur, buah-buahan, lauk pauk yang kaya protein, serta minum cukup air putih.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025