Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Gelar Tradisi Ayak Abu Jelang Imlek

Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Gelar Tradisi Ayak Abu Jelang Imlek. ????Kelenteng Tjoe Tik Kiong di Tulungagung menggelar tradisi ayak abu menjelang Imlek. Abu sisa dupa dibersihkan dan digunakan kembali untuk sembahyang. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Gelar Tradisi Ayak Abu Jelang Imlek

Tulungagung (beritajatim.com) – Menjelang Tahun Baru Imlek, Kelenteng Tjoe Tik Kiong di Kabupaten Tulungagung melaksanakan tradisi ayak abu, yaitu membersihkan abu sisa pembakaran dupa. Tradisi ini merupakan bagian dari ritual keagamaan yang telah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Abu dupa yang terkumpul tidak dibuang, tetapi dibersihkan dengan cara diayak untuk menghilangkan kotoran. Setelah bersih, abu tersebut dikembalikan ke wadah atau hiolo dan digunakan kembali untuk sembahyang.

Ayak Abu Setelah Sembahyang Shang Sien
Menurut Bioma Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Tjio Jing Jing, tradisi ayak abu dilakukan setelah sembahyang Shang Sien, sebuah upacara untuk mengantar dewa kembali ke langit. “Jadi setelah dewa ke langit baru kita lakukan tradisi ayak abu, kita membersihkan abu sisa pembakaran dupa,” ungkapnya, Jumat (24/1/2025).

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan sejak kelenteng berdiri pada tahun 1886. “Sejak Kelenteng Tjoe Tik Kiong berdiri pada tahun 1886, abu sisa dupa tersebut tidak pernah dibuang. Abu ini selalu dibersihkan menjelang perayaan Imlek,” jelasnya.

Proses Pembersihan Abu di 20 Hiolo

Abu dupa diambil dari 20 hiolo yang terdapat di Kelenteng Tjoe Tik Kiong. Selanjutnya, abu tersebut diayak untuk memisahkan kotoran atau sisa dupa yang tidak terbakar. Setelah proses pembersihan selesai, abu dikembalikan ke altar sembahyang untuk digunakan kembali.

Makna dan Manfaat Abu Sisa Dupa

Abu sisa dupa ini memiliki makna penting bagi umat yang beribadah di kelenteng. Sebelum digunakan untuk keperluan tertentu, umat harus melakukan sembahyang untuk meminta izin kepada dewa. “Ada beberapa yang memerlukan abu untuk keperluan tertentu seperti pengobatan,” ujar Tjio Jing Jing.

Ritual ayak abu ini merupakan tradisi unik yang melambangkan penghormatan umat kepada dewa sekaligus upaya menjaga keberlanjutan tradisi leluhur. [nm/kun]