Kembali Mangkir Pemeriksaan, KPK tak Menutup Kemungkinan Jemput Paksa Wali Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengungkapkan telah menerima informasi bahwa Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT...

Kembali Mangkir Pemeriksaan, KPK tak Menutup Kemungkinan Jemput Paksa Wali Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengungkapkan telah menerima informasi bahwa Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang. Hal itu yang menyebabkan Ita kembali mangkir dari panggilan KPK dalam statusnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di lingkup Pemkot Semarang pada Selasa (11/2/2025) lalu.

Tessa mengatakan, KPK belum mengagendakan kembali panggilan pemeriksaan terhadap Ita. "Kalau statusnya tersangka, berpotensi ditangkap bila mangkir tanpa ada keterangan yang patut dan wajar," ujarnya ketika ditanya via pesan singkat tentang sikap KPK perihal Ita yang sudah mangkir empat kali dari panggilan KPK, Rabu (12/2/2025).

Kendati demikian, Tessa enggan menjawab ketika ditanya apakah Ita memberikan alasan yang patut dan layak selama empat kali mangkir dari panggilan KPK. "Menjadi kewenangan penyidik untuk menilai itu," ucapnya.

Tessa menambahkan, KPK sedang mengkaji apakah perlu mengutus dokter untuk mengecek kesehatan Ita secara langsung di RSUD Wongsonegoro Semarang. "Sedang dipertimbangkan tindak lanjutnya oleh penyidik. Kemungkinan tersebut ada," ujar Tessa.

Sementara itu Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Eko Krisnarto, mengonfirmasi bahwa Ita dirawat di rumah sakit tersebut. "Ibu Ita dirawat di RSWN sejak hari Selasa pagi. Beliau mengalami panas tinggi," kata Eko ketika ditemui di kantornya, Rabu (12/2/2025).

Menurut Eko, Ita datang ke RSUD Wongsonegoro diantar sopir dan asistennya. Eko menambahkan, dokter yang menangani Ita kemudian melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, Ita terdiagnosis mengalami infeksi. "Jadi kemungkinan infeksi bakteri," ujarnya seraya menambahkan bahwa Ita sudah mengalami gejala demam sejak Ahad (9/2/2025).

Eko menjelaskan, infeksi tersebut bisa disebabkan berbagai faktor. "Infeksi itu kan tergantung dua. Satu, keadaan tubuh sedang lemah atau yang kedua dengan perubahan cuaca seperti kemarin kan ekstrem. Apalagi Ibu (Ita) menangani kasus banjir, sering ke lapangan untuk penanganan banjir," ucapnya.

Namun Eko enggan menyampaikan infeksi semacam apa yang diderita Ita. "Kalau saya ngomong diagnosis kan menyalahi aturan. Rahasia kedokteran kan tidak diperkenankan," ujarnya.

Menurut Eko, saat ini kondisi Ita sudah mulai membaik dan panas tubuhnya berangsur menurun. "Tapi ya tetap perlu istirahat," katanya seraya menambahkan bahwa dia belum memperkirakan berapa lama Ita akan dirawat di RSUD Wongsonegoro.

 

Loading...