Kementerian Pendidikan Jerman Danai Kajian Penghematan Energi pada Industri di Indonesia
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar International Conference of The German-Indonesia, ENA-Tex Project.
![Kementerian Pendidikan Jerman Danai Kajian Penghematan Energi pada Industri di Indonesia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/International-Conference-of-The-German-Indonesia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) menggelar International Conference of The German-Indonesia, ENA-Tex Project di Gedung Yustinus lantai 15, Kampus Semanggi, Unika , Jakarta.
Konferensi ini diselenggarakan dalam rangka penutupan projek dengan presentasi hasil dan mendiskusikan antara dan komunitas akademik.
Mitra Indonesia dan dalam proyek BMBF EnaTex mengembangkan pendekatan baru pada produksi tekstil berkelanjutan.
"Banyak negara kini menerapkan tarif tinggi untuk bahan bakar fosil sebagai respons terhadap isu . Di Eropa, produk berbasis bahan bakar fosil dikenakan biaya lebih mahal, sementara global mulai menutut rantai pasokan yang bebas karbon," kata Dr. Juliana Murniati dari Unika melalui keterangan tertulis, Rabu (12/2/2025).
"Karena itu, industri Tekstil dan Garmen di Indonesia perlu bersiap mengadopsi regulasi seperti European Green Deal," tambahnya.
Lebih lanjut, Murni juga menjelaskan bahwa elama empat tahun, proyek EnaTex mengkaji peluang yang tersedia bagi perusahaan Indonesia untuk menghemat energi fosil, sehingga dapat terus bertahan di pasar global.
EnaTex didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Riset dengan dua perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi anggota konsorsium ini, yakni Unika , Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung.
Konsorsium terdiri dari lembaga penelitian IZES, University of Applied Sciences, Niederrhein, perusahaan Brückner Trockentechnik GmbH & Co. KG dan Sunfarming.
Proyek ini mampu menentukan pengukuran jangka pendek, menengah, dan panjang untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil.
Misalnya, bahan kimia fungsional dapat diaplikasikan dengan bantuan aplikasi minimal pada satu sisi dan dengan cairan sesedikit mungkin.
Hal ini dapat secara drastis mengurangi proses pengeringan selanjutnya dan menghasilkan penghematan energi hingga 40 persen.
"Efisiensi kerja bergantung pada karyawan, dari operasional di lapangan hingga pengambilan keputusan investasi. Mereka perlu dibekali pelatihan dan pemahaman yang tepat agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat dalam proyek telah menunjukkan dampak signifikan, seperti pengaruh budaya terhadap metode kerja,” ungkap Bernhard Wern dari IZES gGmbH.
Bagi mitra proyek Jerman, penerimaan pendekatan teruji dan keseriusan proposal yang diterapkan oleh perusahaan Indonesia sangat menyenangkan dan memotivasi.
Baca juga:
Kerja sama tim dengan rekan-rekan kami di Indonesia, yang ditandai dengan kepercayaan dan wacana yang kritis dan konstruktif, juga berkontribusi besar terhadap keberhasilan proyek ini (BW).