Pj Gubernur Jateng: Investasi 2024 serap 409.338 tenaga kerja
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan bahwa investasi di Jateng sepanjang 2024 yang mencapai Rp88,4 ...
realisasinya pada 2024 mencapai Rp88,44 triliun. Persentasenya mencapai 110,42 persen dari target Rp80,10 triliun
Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan bahwa investasi di Jateng sepanjang 2024 yang mencapai Rp88,4 triliun dengan sebanyak 65.815 proyek, mampu menyerap tenaga kerja dalam negeri hingga mencapai 409.338 orang.
"Investasi di Jateng berjalan baik, yang realisasinya pada 2024 mencapai Rp88,44 triliun. Persentasenya mencapai 110,42 persen dari target Rp80,10 triliun," kata Nana Sudjana di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara High Level Meeting bertema "Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Stabilisasi Harga, Investasi dan Digitalisasi Sistem Pembayaran" di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng.
Jumlah investasi yang masuk, terdiri atas investasi dari penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp35,37 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp33,3 triliun, dan usaha mikro kecil (UMK) mencapai Rp19,77 triliun.
Khusus realisasi PMA, kata dia, lima negara yang menyumbang nilai investasi tertinggi dimulai dari Singapura mencapai Rp8,67 triliun, Hong Kong mencapai Rp8,03 triliun, Korea Selatan mencapai Rp5,42 triliun, China sejumlah Rp4,26 triliun dan Thailand sebesar Rp1,8 triliun.
"Hal ini positif dan baik bagi investasi di Jateng. Hal ini menjadi tantangan bagi kita, untuk terus melakukan langkah-langkah strategis menarik investor di Jateng," katanya.
Untuk menjaga dan meningkatkan capaian investasi di Jateng ke depan, Nana ingin pembangunan ekonomi terus dipacu agar lebih inklusif dan kompetitif melalui berbagai strategi.
Setidaknya ada enam strategi yang bisa dilakukan, kata dia, meliputi kemudahan berusaha dan peningkatan iklim investasi, penguatan daya beli masyarakat, pengendalian inflasi, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan ekonomi sirkuler, serta pemerataan pembangunan dan konektivitas.
Ia mengatakan banyaknya nilai investasi yang ada diharapkan berdampak baik bagi perekonomian di Jateng, khususnya dalam mengentaskan masyarakat yang berada di garis kemiskinan, serta menurunkan angka pengangguran.
Saat ini, kata dia, angka kemiskinan di Jateng turun satu digit dari 10,77 persen pada Maret 2024 menjadi 9,58 persen pada September 2024, kemudian angka pengangguran juga turun dari 5,13 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,78 persen Agustus 2024.
Sejalan dengan capaian investasi di Jawa Tengah, Nana menguraikan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2024 mengalami peningkatan secara year on year (yoy), yakni dari 4,93 persen menjadi 4,96 persen.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menambahkan perlunya penguatan strategis untuk mendorong sektor prioritas Jateng, khususnya sebagai lumbung pangan dan penumpu industri nasional.
Strategi itu, kata dia, di antaranya pengembangan sistem pembayaran digital di Jateng, strategi dan penguatan sinergi pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan, hingga upaya pengendalian inflasi di hulu dan di hilir.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025