Komitmen K3 SIER Raih Empat Penghargaan dari Pj Gubernur Jatim
Komitmen K3 SIER Raih Empat Penghargaan dari Pj Gubernur Jatim. ????PT SIER meraih empat penghargaan K3 dari Pj Gubernur Jatim atas komitmennya dalam keselamatan kerja. Pencapaian ini mencerminkan dedikasi tinggi, -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) kembali menunjukkan komitmennya dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Atas upaya tersebut, SIER berhasil meraih empat penghargaan dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, pada acara Penutupan Peringatan Bulan K3 Nasional 2025 yang digelar di Ruang Rapat Marsinah, Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya, Rabu (12/2/2025).
Empat penghargaan tersebut meliputi pencapaian penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan skor 92,77 persen (Memuaskan) untuk kategori tingkat lanjutan. Selain itu, penghargaan juga diberikan atas capaian 4.094.640 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja sejak 1 November 2018 hingga 31 Oktober 2024. SIER juga mendapat penghargaan Platinum dalam Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja serta kategori Silver dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis.
Direktur Operasi PT SIER, Lussi Erniawati, yang menerima penghargaan tersebut menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas utama.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol pencapaian, tetapi mencerminkan kepedulian kami terhadap keselamatan dan kesejahteraan seluruh pekerja. Kami memahami bahwa K3 bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, melainkan tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat,” ujar Lussi.
Ia juga menekankan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah, regulator, mitra kerja, serta seluruh karyawan yang telah berperan aktif dalam membangun budaya K3 di SIER.
“Kesuksesan ini adalah hasil kerja sama semua pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terus mendukung upaya peningkatan standar keselamatan kerja di PT SIER,” tambahnya.
Komitmen SIER dalam penerapan K3 tidak hanya berhenti pada penghargaan. Perusahaan terus berinovasi dengan mengadopsi teknologi dan praktik terbaik dalam manajemen K3 guna mendukung keberlanjutan operasional dan menjaga kesejahteraan karyawan.
“Kami berharap semangat K3 ini dapat terus tumbuh dan menginspirasi lebih banyak organisasi untuk menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Dengan demikian, kita dapat menciptakan tempat kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif bagi semua,” tegas Lussi.
Sebagai kawasan industri yang menaungi berbagai sektor usaha, PT SIER berperan dalam memastikan seluruh aktivitas industri di lingkungan mereka berjalan aman dan sehat. Bulan K3 Nasional 2025 menjadi momentum bagi perusahaan untuk memperkuat komitmen tersebut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Selain itu, SIER juga mengadakan berbagai program peningkatan kapasitas dalam bidang K3, seperti bimbingan teknis penanggulangan kebakaran, refreshment tim tanggap darurat, inspeksi peralatan kerja, simulasi tanggap darurat, general safety talk, medical check-up karyawan, serta audit internal dan eksternal SMK3.
Salah satu program unggulan dalam peringatan Bulan K3 Nasional adalah In House Training bertajuk “Keselamatan Kerja di Tangan Kita: Memahami Peran K3, Investigasi Kecelakaan Kerja, serta Optimasi Tempat Kerja Menggunakan Big Data dan AI.” Acara ini digelar di Hall Basroni Rizal, Wisma SIER, dan diikuti oleh direksi, kepala divisi, kepala departemen, serta kepala unit di lingkungan PT SIER.
Plt Kepala Divisi Pengawasan Operasional dan K3L, Andi Panji Ariyanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh peserta tentang pentingnya keselamatan kerja dalam setiap aktivitas operasional. Selain itu, pelatihan ini juga membekali peserta dengan pengetahuan berbagai aspek K3 guna meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
Sementara itu, Tofan Agung Eka Prasetya, praktisi keselamatan dan kesehatan kerja sekaligus asisten profesor dari Universitas Airlangga (Unair), yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut, menyoroti pentingnya penerapan kebijakan yang mendorong perilaku kerja aman.
“Dalam teori ‘Loss Causation Model,’ Bird dan Germain menjelaskan bahwa kecelakaan kerja dalam organisasi terjadi akibat kelemahan dalam sistem manajemen, termasuk kurangnya pengawasan, kebijakan yang tidak efektif, serta kegagalan dalam komunikasi keselamatan. Untuk itu, K3 dalam organisasi berfokus pada penerapan sistem yang efektif untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, meningkatkan kesejahteraan pekerja, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” tandasnya. [tok/beq]