Kementerian ESDM Siapkan Tim Untuk Awasi Implementasi B40

Kementerian ESDM membentuk tim yang terdiri atas wakil dari BPDPKS, BPDP, dan Ditjen EBTKE.

Kementerian ESDM Siapkan Tim Untuk Awasi Implementasi B40

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyiapkan tim untuk mengawasi implementasi biodiesel B40. Tim tersebut akan mengawasi volume hingga kualitas B40 tersebut. 

Biodiesel B40 adalah campuran bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit, dengan kadar minyak sawit 40% dan 60% sisanya dari bahan bakar minyak (BBM) solar.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan pembentukan tim tersebut dilakukan untuk mengawasi penyaluran B40 di beberapa wilayah di Indonesia.

"Minggu depan kita turunkan pengawas. Jadi pengawas-pengawas dari tim Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) maupun di EBTKE. Itu nanti mengawasi implementasi di lapangan," ujar Eniya saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/1).

Tim tersebut akan menjaga agar program mandatory B40 benar-benar dilaksanakan sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. Eniya menjelaskan, pembentukan tim ini bukan didasari adanya temuan di lapangan tetapi lebih kepada faktor kekhawatiran.

"Yang kita khawatirkan, B40 itu tidak ada insentif. Kalau dulu ada insentif, sehingga pasti dipakai uji laboratorium," kata Eniya. Jika tidak ada insentif, Kementerian ESDM khawatir kualitas biodiesel B40 tidak terjaga.

Implementasi B40 Januari 2025

Eniya mengatakan beberapa perusahaan yang mendapat penugasan untuk implementasi biodiesel B40 sudah memulai produksi. 

"Minggu lalu mereka (produsen) sudah produksi dengan spek untuk B40, nanti direalisasikan per 1 Januari 2025," ujar Eniya saat ditemui di Hotel Mulia Senayan, Selasa (17/12).

Dengan adanya mandatori tersebut, Indonesia akan memproduksi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (KL) atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan target produksi B35 pada 2024 sebesar 13,7 juta kl.

Dalam proses menuju pelaksanaan B40, Kementerian ESDM telah melaksanakan berbagai persiapan mulai dari pengecekan bahan baku hingga pengujian mesin untuk penggunaan B40.

Meski begitu, ia mengatakan persiapan untuk implementasi B40 belum rampung 100%. Pasalnya, masih terdapat beberapa perusahaan yang belum dapat memproduksi B40 secara optimal.

"Ada beberapa perusahaan yang infrastrukturnya mesti diperbesar," ujar Eniya.