Klaim Israel Bisa Habisi Hizbullah Sekali Tepuk Sebelum Sempat Bantu Hamas, Gallant: Netanyahu Cemen
menurut Gallant, Israel punya kesempatan untuk mengeleminasi para pentolan Hizbullah, termasuk para penasihat senior militer Iran, sekali gebuk
Klaim Bisa Habisi Sekali Tepuk Sebelum Sempat Bantu , Gallant: Netanyahu Cemen!
TRIBUNNEWS.COM - Cemen. Kata tidak baku, istilah dari bahasa Sunda yang berarti lembek atau lemah, sepertinya cocok untuk menggambarkan pengakuan mantan menteri pertahanan , soal mantan atasannya, Perdana Menteri , dalam menghadapi situasi negara pendudukan tersebut di masa perang.
Dalam wawancara yang disiarkan media Israel, Channel 12, Kamis (6/2/2025), Gallant menuduh Netanyahu terlalu ragu menggunakan kekuatan militer melawan Hamas dan Hizbullah.
Baca juga:
Keraguan Netanyahu ini, kata Gallant, akhirnya merusak peluang terjadinya kesepakatan gencatan senjata dalam kerangka pertukaran sandera-tahanan dengan Hamas yang 'layak' (menguntungkan Israel) pada Mei tahun lalu.
Baca juga:
Keraguan Netanyahu ini, tambahnya, juga berujung kegagalan menghasilkan rencana politik untuk memanfaatkan capaian operasi militer pasukan (IDF) di .
Dalam wawancara tersebut — yang pertama bagi Gallant dengan televisi sejak ia dipecat dari jabatannya oleh Netanyahu pada bulan November 2024 — jenderal yang kini menjadi anggota parlemen (Knesset) itu juga membahas kegagalan pemerintah dan militer dalam mencegah dan merespons serangan pada tanggal 7 Oktober 2023.
Gallant meminta dibentuknya komisi penyelidikan negara atas apa yang terjadi dan mengatakan dia akan bekerja sama sepenuhnya dan menerima apa pun yang ditemukan sehubungan dengan kegagalannya sendiri.
Di antara topik pertama yang dibahas dalam wawancara dengan berita Channel 12 adalah dorongan Gallant di balik layar untuk melancarkan serangan besar terhadap kelompok di Lebanon, pada 11 Oktober 2023, hanya empat hari setelah melancarkan invasinya dari Jalur .
Mantan menteri pertahanan itu menyebut sarannya saat itu untuk segera memerangi , dicueki Netanyahu.
Gallant menyebut hal itu sebagai “kesempatan terbesar yang hilang dari Negara , dari segi keamanan, sejak negara itu didirikan.”
Bukan apa-apa, menurut Gallant, punya kesempatan untuk mengeleminasi para pentolan , termasuk para penasihat senior militer Iran, sekali gebuk saat itu.
Jika itu dilakukan, menurutnya, maka serangan-serangan sepanjang Perang berkecamuk untuk mendukung , tidak akan terjadi.
"Kami tahu bahwa pejabat senior dari akan berkumpul. Kami bisa saja menyerang dari udara dan menghabisi kepala-kepala , dan juga orang-orang Iran, [pemimpin Hassan] Nasrallah, dan semua yang lainnya. Seluruh jajaran atas ," kata Gallant.