Komisi X DPR akan Bahas Efisiensi Anggaran dengan Kemendikdasmen Pekan Depan
Pembahasan dilakukan untuk melihat apa saja program Kemendikdasmen yang terimbas pemangkasan anggaran.
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian akan memanggil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah () untuk membahas pemangkasan anggaran pada pekan depan. Pemangkasan anggaran itu imbas dari diterbitkannya instruksi presiden (Inpres) tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
“Adapun terkait efisiensi anggaran yang berdasar pada Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025, Komisi X DPR RI baru akan membahasnya dengan Kemendikdasmen, minggu depan,” ujar Hetifah ketika dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Rabu, 5 Februari 2025.
Hetifah mengklaim belum mempelajari lebih dalam aturan tersebut. Dia juga belum tahu apa saja program di Kemendikdasmen yang terdampak akibat beleid itu. Dia berharap efisiensi anggaran tidak dilakukan terhadap program-program yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar maupun program-program strategis bidang pendidikan,” tuturnya.
Salah satu contoh program strategis yang berdampak langsung kepada pelajar adalah Program Indonesia Pintar atau PIP. Hetifah mewanti-wanti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar program tersebut tetap berjalan sekalipun ada pemangkasan anggaran. Menurut dia, penting bagi Kemendikdasmen untuk memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak mengorbankan program prioritas yang berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan kementeriannya terdampak pemangkasan anggaran pada tahun ini. “Ada efisiensi Rp 8,01 triliun,” ujar Mu'ti, Rabu.
Wakil Menteri Pendidikan Atip Latipulhayat menyebut pemangkasan tersebut berimbas pada efisiensi hampir di seluruh pos yang ada. “Hampir semua pos mengalami efisiensi dengan persentase yang berbeda, tentu saja memiliki dampak terhadap pelaksanaan program,” kata Atip.
Namun, ia meyakinkan program-program strategis Kemendikdasmen akan tetap berjalan. “Kami terus berupaya agar program-program tetap berjalan dengan penyesuaian-penyesuaian,” ucapnya.