Rupiah Berpeluang Menguat di Tengah Meredanya Perang Dagang

Nilai tukar rupiah melemah 0, 21% ke level 16.327 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (6/2), tetapi masih berpeluang menguat hari ini.

Rupiah Berpeluang Menguat di Tengah Meredanya Perang Dagang

Nilai tukar rupiah melemah 0,21% ke level 16.327 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (6/2). Namun, rupiah masih berpeluang menguat hari ini di tengah mredanya kekhawatiran perang dagang global

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi akan ditutup menguat di level  Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.310 per dolar AS,” kata Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi Ibrahim, Kamis (6/2).

Ibrahim menjelaskan, kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda. Hal ini menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko.

Sementara itu, pasar Cina juga bereaksi terhadap ketegangan perdagangan AS. “Pasar Cina melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu saat Trump mengenakan tarif 10% atas impor Cina,” ujar Ibrahim.

Cina juga telah mengumumkan tarif balasan atas barang-barang AS, termasuk pungutan 15% atas batu bara dan gas alam cair. Selain itu juga tarif 10% atas minyak mentah, peralatan pertanian, dan kendaraan tertentu.

“Tarif ini akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Meskipun ada harapan akan adanya diskusi tingkat tinggi untuk meredakan situasi, Trump telah menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping,” kata Ibrahim.

Mengutip data Bloomberg pada pukul 10.00 WIB, mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia  melemah 0,03%, baht Thailand 0,16%, peso Filipina 0,07%, won Korea Selatan 0,38%, yuan Cina 0,14%, serta dolar Singapura dan dolar Hong Kong masing-masing 0,14% dan 0,1%.