Pemerintah Siapkan RUKN Dukung Target Net Zero Emission 2060

Pemerintah Siapkan RUKN Dukung Target Net Zero Emission 2060. ????Pemerintah menyiapkan RUKN mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission 2060. Targetnya, 74% pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan pada 2027. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Pemerintah Siapkan RUKN Dukung Target Net Zero Emission 2060

Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060, termasuk di sektor produksi listrik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan strategi melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Ir Wanhar, menjelaskan bahwa RUKN berisi kebijakan ketenagalistrikan yang mencakup proyeksi permintaan (demand), optimasi ketersediaan (supply), serta rencana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik.

“RUKN ini disusun berdasarkan KEN (kebijakan energi nasional) dan melibatkan pemerintah daerah provinsi, yang nantinya diputuskan dengan keputusan menteri,” ujarnya dalam acara Local Media Community 2025 dengan tema ‘Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal’ di Surabaya, Rabu (5/2/2025).

Dokumen RUKN ini menjadi referensi utama bagi para pelaku usaha penyedia tenaga listrik, termasuk PLN, dalam menyusun rencana bisnisnya. Nantinya, RUKN akan diikuti dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) yang disusun oleh pemerintah provinsi.

Dalam upaya mencapai NZE 2060, industri pembangkit tenaga listrik akan berperan signifikan. Hingga saat ini, terdapat 65 industri pembangkit listrik di Indonesia, termasuk PLN.

“Dalam jenis pembangkit masih menggarap fosil. Energi fosil masih mendominasi kemudian dalam kepemilikan pembangkit saat ini sudah berimbang antara PLN dengan yang non-PLN,” jelasnya.

Transisi energi menuju NZE akan dilakukan bertahap dengan menggantikan batubara sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik dengan green ammonia (NH3). Namun, batubara tetap akan digunakan hingga 2060 dengan campuran bioenergi.

Saat ini, pencampuran batubara dengan bioenergi masih dalam tahap persiapan. “Dari mulai yang kecil, apabila nanti sudah memungkinkan harganya, sudah terjangkau (dimulai),” ungkapnya.

Strategi ini diyakini dapat menurunkan emisi karbon dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan penggunaan energi dari biotermal, air, angin, dan matahari untuk pembangkit listrik.

“Selanjutnya kita mulai tahun 2032 insya Allah kita akan gunakan PLTN atau nuklir,” katanya.

Sementara itu, untuk pembangkit listrik tenaga air, pemerintah merencanakan penggunaan pump storage, yaitu sistem penyimpanan air laut yang dipompa dan digunakan pada puncak beban.

Pemerintah menargetkan pada 2027, sebanyak 74 persen pembangkit listrik akan menggunakan energi terbarukan. Selain itu, produksi listrik diproyeksikan terus meningkat dengan konsumsi per kapita yang naik menjadi 3.990 kWh pada 2045 dan mencapai 5.000 kWh pada 2060. [beq]