BSI Catatkan Laba Bersih BSI Rp 7,01 Triliun, Naik 22,83 Persen di 2024  

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), bank syariah terbesar di Indonesia, berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 7,01 triliun sepanjang tahun 2024....

 BSI Catatkan Laba Bersih BSI Rp 7,01 Triliun, Naik 22,83 Persen di 2024   

BSI mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 7,01 triliun sepanjang tahun 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tbk (BSI), bank syariah terbesar di Indonesia, berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 7,01 triliun sepanjang tahun 2024. Laba ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 22,83 persen dibandingkan dengan laba tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 5,70 triliun.

"Alhamdulillah dapat tumbuh di atas pertumbuhan industri, dengan kualitas aset yang sehat, dengan laba bersih Rp 7,01 triliun yang tumbuh 22,83 persen dari tahun lalu," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam Konferensi Pers Kinerja Kuartal IV Tahun 2024 yang diikuti secara daring, Kamis (6/2/2025).

Kinerja positif BSI di tahun 2024 didorong oleh pendapatan setelah distribusi hasil yang mencapai Rp 18,57 triliun, naik 8,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi intermediasi, BSI tercatat berhasil meningkatkan pembiayaan yang disalurkan. Pembiayaan BSI pada akhir tahun 2024 tercatat mencapai Rp 277,85 triliun, naik 15,92 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang solid dalam mendukung perekonomian, dengan fokus pada pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Selain itu, kualitas pembiayaan juga terjaga dengan baik. Bank ini berhasil mempertahankan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) yang rendah, yaitu 1,90 persen untuk NPF gross dan 0,50 persen untuk NPF net per Desember 2024. Rasio NPF yang terjaga ini menunjukkan manajemen risiko yang diterapkan oleh BSI berhasil dalam mengurangi potensi kredit macet, sekaligus memberikan keyakinan bagi para nasabah dan pemangku kepentingan.

Aset BSI juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada akhir tahun 2024, aset BSI tercatat sebesar Rp 408,41 triliun, naik 15,49 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan aset ini mencerminkan kemampuan bank dalam memperkuat posisi finansial dan memperluas jangkauan layanan perbankan syariah di Indonesia. "Akhirnya BSI menjadi bank dengan aset Rp 400 triliun," ujar Heri.

Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI semakin memperkuat posisinya  sekaligus menunjukkan kontribusinya dalam perekonomian nasional. Keberhasilan BSI di tahun 2024 juga mencerminkan strategi yang tepat dalam menghadapi dinamika pasar dan kebutuhan nasabah, serta komitmen terhadap prinsip syariah yang mendasari operasionalnya.