PTBA optimalkan cadangan batu bara guna dukung emisi nol bersih

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID, telah menyiapkan strategi untuk mendukung net zero ...

PTBA optimalkan cadangan batu bara guna dukung emisi nol bersih
masalah pertama yang kami lakukan adalah mengoptimalkan cadangan yang ada sekarang, karena kami tingkatkan produksinya untuk bisa mencapai 100 juta metrik ton dalam 3-4 tahun

Jakarta (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID, telah menyiapkan strategi untuk mendukung net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih, salah satunya dengan mengoptimalkan cadangan batu bara hingga 2050.

Direktur Utama PTBA,. Arsal Ismail mengatakan perusahaan pelat merah tersebut memiliki cadangan batu bara sebanyak 3 miliar ton, di mana produksinya saat ini baru 40 juta ton. Oleh karena itu, pihaknya akan menggunakan cadangan batu bara untuk berbagai kebutuhan.

"Dalam rangka untuk menuju net zero emission, masalah pertama yang kami lakukan adalah mengoptimalkan cadangan yang ada sekarang, karena kami tingkatkan produksinya untuk bisa mencapai 100 juta metrik ton dalam 3-4 tahun," ujar Arsal dalam Fortune Indonesia Summit 2025 di Jakarta, Kamis.

Dengan optimalisasi cadangan batu bara, kata Arsal, diharapkan pada 2050 sudah tidak banyak lagi penggunaan batu bara

Selain itu, PTBA juga akan melakukan dekarbonisasi yang dimulai dengan penggunaan peralatan berbasis listrik untuk tambang, yang tadinya menggunakan solar kini sudah beralih menggunakan listrik.

PTBA melakukan reklamasi dengan melakukan penanaman pada lahan bekas tambang untuk dikembalikan seperti semula atau mendekati, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.

"Kami harus mendukung pemerintah untuk energi tanpa emisi. Di Bukit Asam, batu bara yang kami punya ini kami lakukan untuk hilirisasi, bagaimana program pemerintah agar memiliki nilai tambah," kata Arsal.

Arsal mengatakan, batu bara tersebut juga bisa digunakan sebagai pupuk. Arsal menyebut, saat ini PTBA juga sedang mengembangkan batu bara untuk menjadi gasifikasi dan kemudian diubah lagi menjadi artificial graphite, yang dapat digunakan untuk bahan utama pembuatan anoda. Menurutnya, anoda akan dibutuhkan untuk ekosistem pembuatan baterai mobil listrik.

"Kita harapannya tadi dengan NZE, kita juga melakukan hilirisasi, bisa memiliki nilai tambah, reklamasi kita selesaikan, PLTU-PLTU yang sekarang ini kita optimalkan menggunakan super kritikal yang bisa mengurangi emisi karbon sehingga bisa membantu pemerintah menurunkan emisi karbon dan NZE di tahun 2060," ucapnya.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025