Iuran BPJS Kesehatan Kemungkinan Akan Naik Tahun Depan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengisyaratkan tarif Iuran BPJS Kesehatan diperkirakan akan kembali naik mulai awal 2026 mendatang. 

Iuran BPJS Kesehatan Kemungkinan Akan Naik Tahun Depan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tarif Iuran diperkirakan akan kembali naik mulai tahun 2026 mendatang. 

Isyarat tersebut dikemukakan Menteri Kesehatan (Menkes) kepada awak media usai bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Budi mengatakan, keuangan tahun 2025 hingga kini masih mampu membiayai layanan kesehatan sehingga tak ada kenaikan tarif iuran.

"Itu BPJS saya sudah bilang ke Bapak (Presiden RI Prabowo Subianto) kalau hitung-hitungan kami sama Bu Menkeu 2025 harusnya aman.

Di 2026 kemungkinan mesti ada adjusment di tarifnya. Saya minta waktu beliau nanti kalau hitung-hitungannya sudah pas mau menghadap ke Bu Menkeu untuk menjelaskan," katanya usai bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Budi menjelaskan, penyesuaian tarif tahun 2026 masih dibahas antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan . 

Lantas menekankan, jika pemerintah belum menetapkan besaran kenaikan tarif tahun 2026 tersebut. 

"Belum, belum ada angkanya. Makanya mesti hadap beliau tapi udah dikasih waktunya nanti aku sama Bu Ani (Menkeu Sri Mulyani)," ungkapnya. 

Baca juga:

Disis lain, ia juga memastikan penyesuaian tarif tak terkait dengan pemberlakuan kelas rawat inap standar (KRIS).

"Tidak ada hubungannya sama KRIS," imbuhnya. 

Rincian Iuran 2025

Mulai Juli 2025 kelas 1,2,3 dihapus. Lantas berapa jumlah saat ini? 

Kini sistem kelas dalam diubah dengan menggantinya menjadi sistem atau KRIS.

Menteri Kesehatan memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan implementasi layanan KRIS.

Dia mengatakan sistem BPJS tanpa kelas itu sudah mulai diimplentasikan bertahap tahun lalu.

Baca juga: