Dubes Iran Dorong Kerja Sama Pariwisata dengan Indonesia
Iran dan Indonesia tengah berusaha membuka penerbangan langsung antara kedua negara untuk mendorong sektor pariwisata.
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Republik Islam untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mendorong peningkatan kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Iran. Sebab sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas kedua negara untuk dikembangkan.
Dalam acara peringatan 46 tahun kemenangan revolusi Islam Iran sekaligus perayaan 76 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Iran di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Selasa, 4 Februari 2024, Boroujerdi menyatakan sektor menjadi perhatiannya sejak menjabat sebagai duta besar, di mana Iran ingin memudahkan interaksi antara masyarakat Iran dan Indonesia. Sebagai contoh, Iran meniadakan visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ingin mengunjungi Iran. Selain itu, Iran dan Indonesia juga tengah berusaha membuka penerbangan langsung antara kedua negara.
Lebih lanjut, Boroujerdi mengungkap bahwa ada peningkatan jumlah wisatawan Iran ke Indonesia setiap tahunnya, khususnya Jakarta. "Saya rasa mengembangkan hubungan pariwisata antara kedua negara juga membawa manfaat bagi Indonesia," ujarnya.
Sebaliknya, Boroujerdi menyampaikan Iran memiliki banyak destinasi, seperti wisata sejarah, alam, hingga religi, yang menjadi daya tarik untuk wisatawan Indonesia. Dia juga menyebut banyak WNI yang mampir ke Iran ketika sedang jalan-jalan ke luar negeri.
Tahun ini, Indonesia dan Iran memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Sugiono dan Boroujerdi mengapresiasi berbagai capaian kerja sama yang telah ada dan mengharapkan kemajuan lebih lanjut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo dan Presiden Pezeshkian.
Selain kerja sama bilateral, Sugiono dan Boroujerdi juga menekankan urgensi persatuan negara-negara Islam dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Kedua negara memiliki prinsip yang sama terkait Palestina dan mendasarkan posisinya pada kemerdekaan penuh dan pembebasan Palestina.
Nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Iran mencapai US$257,2 juta pada 2022. Angka tersebut meningkat sebesar 23 persen dari 2021. Pada Juni 2024, Indonesia dan menandatangani Preferential Trade Agreement (PTA). Kesepahaman ini memungkinkan kedua negara mengamankan atau meningkatkan akses pasarnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik