‘Jatuh Cinta’ dengan Citarasa Cokelat Blitar, Mendag Janji Bantu Ekspor
‘Jatuh Cinta’ dengan Citarasa Cokelat Blitar, Mendag Janji Bantu Ekspor. ????Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso berjanji akan membantu cokelat produksi Kampung Coklat Blitar. Hal itu disampaikan Budi Santoso saat berkunjung ke wisata edukasi Kampung Coklat di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Selasa (04/02/2025). -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Blitar (beritajatim.com) – Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso berjanji akan membantu cokelat produksi Kampung Coklat Blitar. Hal itu disampaikan Budi Santoso saat berkunjung ke wisata edukasi Kampung Coklat di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Selasa (04/02/2025).
Budi terkesima dan jatuh cinta dengan rasa cokelat produksi lokal Blitar. Menurut Budi, cokelat produksi dari lokal Blitar ini seharusnya sudah bisa menembus pasar ekspor. Sehingga Menteri Perdagangan akan mengupayakan produk coklat Blitar ini bisa menembus pasar luar negeri.
“Jadi cokelatnya di oleh di sini kemudian dipasarkan dalam negeri nah kita ingin mencoba cokelat ini masuk ekspor, jadi kita mengupayakan UMKM kita. Nah, supaya Kampung Coklat ini berkembang kita akan ikut program UMKM Bisa Ekspor,” ungkap Budi Santoso usai mencicipi cokelat produksi Kampung Coklat.
Menteri Perdagangan pun berjanji akan memasukkan Kampung Coklat ke dalam program UMKM bisa ekspor. Dengan masuk program tersebut maka peluang Kampung Coklat Blitar untuk ekspor produknya semakin terbuka lebar.
“Kita harus ada proses hilirisasi kita punya bahannya kita olah kemudian yang sudah jadi kita ekspor, nanti kita programkan Kampung Coklat global,” tandasnya.
Kampung Coklat sendiri menjadi satu-satunya produsen coklat di Blitar Raya. Rata-rata per hari Kampung Coklat Blitar mampu memproduksi hingga 8 kuintal cokelat berbagai varian.
Bahan baku cokelat yang digunakan pun berasal dari kakao lokal Blitar. Para pekerja nya juga berasal dari wilayah sekitar Kademangan Kabupaten Blitar. Kampung Coklat merupakan salah satu contoh UMKM yang menggunakan bahan baku lokal dan pekerja lokal untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
“Mudah-mudahan karena bahan cokelat yang kita hasilkan dari petani dan banyak sekali tenaga kerja terutama di wilayah Blitar sekitarnya, mudah-mudahan pasar lebih terbuka lagi dengan ekspor ini,” ungkap Kholid Mustofa, pemilik Kampung Coklat Blitar.
Dengan luas sekira 6,5 hektar, Kampung Coklat memiliki perkebunan yang memasok kebutuhan produksi, yaitu biji kakao untuk bahan dasar pembuatan coklat. Di dalam Kampung Coklat itu sendiri terdapat pabrik produksi pengolahan coklat, olahan coklat yang dibuat di tempat wisata itu menghabiskan sekitar 8 ton per hari yang hasilnya dijual kepada pengunjung dan juga dikirim keluar kota.
“Sebelumnya sudah pernah ekspor tapi dalam bentuk biji cokelat bukan hasil olahan jadi mohon doa restunya supaya program ini lancar dan Blitar punya produk yang benar-benar bisa menembus pasar luar negeri,” pungkasnya. [owi/aje]