Persela Melempem di 8 Besar Liga 2, Zulkifli Cari Penyebabnya
Persela Melempem di 8 Besar Liga 2, Zulkifli Cari Penyebabnya. ????Pelatih Persela Lamongan, Zulkifli Syukur sedang berupaya untuk memecahkan masalah yang menyebabkan tim asuhannya kehilangan taring di babak 8 besar Liga 2. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Lamongan – Pelatih Persela Lamongan, Zulkifli Syukur sedang berupaya untuk memecahkan masalah yang menyebabkan tim asuhannya kehilangan taring di babak 8 besar Liga 2.
Laskar Joko Tingkir tampil melempem, dengan hanya meraih tiga kali imbang dalam tiga laga di babak 8 besar. Masing-masing saat menjamu PSKC Cimahi (1-1), bertandang ke markas Persijap Jepara (0-0) dan menjamu Bhayangkara FC (1-1).
Zulkifli tak memungkiri, salah satu persoalan yang dihadapi Persela adalah tingginya ketergantungan terhadap Ezechiel N’Douassel dalam urusan mencetak gol.
Ketergantungan kepada Ezechiel N’Douassel tercermin dalam tiga laga babak 8 besar. Persela kesulitan menciptakan gol ketika penyerang berpaspor Chad itu mengalami kebuntuan. Padahal banyak peluang yang berhasil diciptakan.
“Sekarang, yang menjadi PR kita bahwa kita tidak bisa selamanya berharap kemenangan hanya pada satu orang,” kata Zulkifli, Selasa (4/2/2025).
Zulkifli mengaku sedang mencari formula baru untuk menciptakan variasi serangan yang tidak hanya bermuara kepada Ezechiel.
“Mungkin tim lain sudah tahu apa yang menjadi kekuatan kita. Jadi yang harus kita pecahkan sekarang, bagaimana ada orang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya yang bisa mencetak gol. Kita tidak bisa seterusnya berharap kepada satu orang,” tuturnya.
Selain membenahi sektor serang, pelatih 40 tahun itu juga berupaya meningkatkan kinerja pada fase bertahan. Menurutnya, pemain skerap terlambat melakukan pressing, yang menyebabkan Persela dua kali gagal mempertahankan keunggulan saat menghadapi PSKC Cimahi dan Bhayangkara FC.
“Saya melihat pemain hanya kurang fokus. Ke depannya pemain harus menjaga fokus 90 menit penuh. Karena setiap peluang yang diciptakan lawan pasti berbahaya. Jadi sebisa mungkin pemain yang dekat dengan lawan harus melakukan pressing,” ucapnya. [fak/aje]