Konjen Jepang edukasi ratusan pelajar tentang hiragana dan katakana
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya mengedukasi ratusan pelajar jenjang SMA/SMK sederajat se-Jawa Timur terhadap huruf hiragana dan katakana, melalui perlombaan Habatake 2025 yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Kota Malang, ...
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya mengedukasi ratusan pelajar jenjang SMA/SMK sederajat se-Jawa Timur terhadap huruf hiragana dan katakana, melalui perlombaan Habatake 2025 yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Kota Malang, Minggu.
Vice Consul bidang Informasi, Pendidikan, dan Kebudayaan Konjen Jepang di Surabaya Nakagome Kota di Kota Malang, mengatakan langkah yang dijalankan ini tidak hanya bagian dari pengenalan budaya, tetapi membuka peluang pelajar asal Indonesia agar bisa melanjutkan pendidikan maupun bekerja di Jepang.
"Kami mengadakan perlombaan hiragana dan katakana yang diikuti 150 peserta dan 150 peserta lain mengikuti cerdas cermat budaya Jepang untuk memotivasi pelajar mendapatkan kesempatan magang, melanjutkan studi, maupun bekerja di Jepang," kata Nakagome.Baca juga:
Dia menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan minat belajar bahasa Jepang tertinggi kedua di dunia dengan jumlah 700 ribu pelajar.
Lalu untuk skala nasional, Jawa Timur menduduki peringkat kedua dengan minat belajar bahasa Jepang di bawah Jawa Barat.
"Ini juga tidak dilepaskan dari posisi adanya 700 ribu pelajar Indonesia yang mempelajari bahasa Jepang, posisinya ada di urut kedua setelah Tiongkok. Kalau Jawa Timur tertinggi kedua dengan 90 ribu setelah Jawa Barat," ucapnya.
Menurutnya kondisi yang ada ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi pelajar asal Indonesia untuk mendapatkan kesempatan memperoleh pengalaman dalam hal studi maupun karir di Jepang.
"Kami berharap siswa siswi yang ikut program hari ini bisa semakin termotivasi dan melanjutkan studi di perguruan tinggi atau mendapatkan program magang hingga bekerja di Jepang," ucapnya.
Selain itu, dia memastikan pihaknya di Surabaya akan terus membantu membuka kesempatan bagi setiap pelajar asal Indonesia, khususnya dari Jawa Timur supaya bisa pergi menempuh studi maupun karir ke Jepang.
Sebab, kata dia, semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki pengalaman hidup di Jepang akan memperkuat hubungan persahabatan kedua negara tersebut.
"Kemudian setelah pelajar ini mendapatkan banyak pengalaman di Jepang, lalu pulang ke Indonesia bisa benar-benar memanfaatkan pengetahuannya untuk menjadi jembatan hubungan antara Indonesia dan Jepang di masa yang akan datang," katanya.