Kualitas Udara Kota Besar di Indonesia Membaik, Hanya Depok yang Tidak Sehat

Indeks kualitas udara pada kota di Indonesia mencatat raihan positif pada Rabu (22/1) pagi terkecuali Depok, Jawa Barat.

Kualitas Udara Kota Besar di Indonesia Membaik, Hanya Depok yang Tidak Sehat

Indeks kualitas udara pada kota di Indonesia mencatat raihan positif pada Rabu (22/1) pagi terkecuali Depok, Jawa Barat. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau IQAir pukul 09.18 WIB, hanya Depok yang memiliki Indeks AQI poin diatas 100 atau masuk pada kategori tidak sehat.

Depok mencatatkan Indeks AQI poin sebesar 106 atau masuk pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Rabu (22/1):  

  1. Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 106 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
  2. Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin 85 atau berada pada kategori sedang
  3. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 79 atau berada pada kategori sedang
  4. Medan, Sumatera Utara dengan AQI poin sebesar 76 atau berada pada kategori sedang
  5. Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 73 atau berada pada kategori sedang

Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Sarajevo di Bosnia Herzegovina dengan AQI poin sebesar 528 atau masuk ke dalam kategori berbahaya.

Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Badung, Bali dengan indeks AQI poin sebesar 30 atau berada pada kategori baik. Sementara di tingkat global ditempati oleh Kuching di Malaysia.

Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.  

 Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .  

 Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif  dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.  

 Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.  

 Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.  

 Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.