Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 161 Kurikulum Merdeka: Cerpen Berlatar Sejarah
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 161 nomor 1 buku Kurikulum Merdeka: mencari sebuah cerpen berlatar sejarah yang sudah dipublikasikan.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kelas 12 SMA/SMK halaman 161 soal nomor 1 pada buku .
Kunci jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas XII halaman 161 buku untuk menjawab soal nomor 1 pada bagian Ayo Berlatih.
Pada halaman 161 soal nomor 1 , siswa kelas 12 diminta mencari sebuah cerpen berlatar sejarah yang sudah dipublikasikan.
Setelah menemukan cerpen berlatar sejarah itu, siswa diminta menemukan unsur instrinsiknya dan identifikasi fakta sebagai sarana cerita dan fiksi yang disajikan penulis.
Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 SMA/SMK halaman 161 soal nomor 1 pada buku Kurikulum Merdeka:
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 161 Kurikulum Merdeka
Ayo Berlatih
1. Carilah sebuah cerpen berlatar sejarah yang sudah dipublikasikan di media massa. Temukan unsur instrinsik di dalam cerpen tersebut. Identifikasi fakta sebagai sarana cerita dan fiksi yang disajikan penulis.
Jawaban:
Tohjaya
Cerpen Karya: Risen Dhawuh Abdullah (Kompas, 20 Oktober 2024)
SETELAH kau renungkan, kau membenarkan yang dikatakan oleh Pranaraja, abdi kesayanganmu itu. Kau memang harus melenyapkan keturunan Anusapati. Sesegera mungkin. Jika perlu sampai ke akar-akarnya. Sudah pasti, jika kau membiarkannya, kau hanya sekadar mengamankan harimau yang kau bunuh induknya. Harimau itu kau letakkan di dalam kandang. Harimau itu sewaktu- waktu bisa lepas ketika kau teledor dan akan menerkammu untuk membalaskan dendam atas kematian induknya. Maka sudah semestinya kau juga membunuhnya!
"Ada satu lagi, menurut hamba, harimau yang perlu dilenyapkan," ujar Pranaraja. Kau berdiri membelakanginya, di sebuah ruangan, kau hanya berdua dengannya.
Baca juga:
"Siapa lagi, Pranaraja?"
"Harimau yang satu ini sangat berbahaya meskipun Gusti Prabu tidak pernah mempunyai urusan dengannya. Namun, dia bisa sewaktu-waktu menerkam siapa saja yang berada di dalam istana," terang Pranaraja dengan penuh kehati-hatian.
"Katakan, Pranaraja. Siapa harimau itu?"