Mantan Kepala BIN Hendropriyono: Waspadai Sentimen SARA untuk Operasi Penggalangan AS di Indonesia

AM Hendropriyono meminta masyarakat Indonesia mewaspadai operasi penggalangan dilakukan Amerika Serikat (AS) melalui sentimen SARA.

Mantan Kepala BIN Hendropriyono: Waspadai Sentimen SARA untuk Operasi Penggalangan AS di Indonesia

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM meminta masyarakat Indonesia mewaspadai operasi penggalangan dilakukan (AS) melalui sentimen Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

"Waspadalah wahai para patriot bangsa, kondisi seperti ini yang diinginkan oleh administrasi Presiden AS sekarang. Setelah konsep geostrategi di Timur Tengah dan di Eropa terlaksana, kondisi geopolitik kini mulai bergeser ke Asia," kata dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa (11/2/2025).

Menurut , sejak lama AS mengobarkan sentimen SARA di masyarakat Indonesia dalam upaya untuk memanipulasi Indonesia yang dianggap sebagai sangat strategis di Asia.

"Jika sentimen SARA semakin berkembang menjadi konflik sosial yang meluas maka tentara AS akan datang untuk melaksanakan misi perdamaian di bawah bendera PBB sehingga mendukung ofensif AS di Laut China Selatan (LCS)," ujarnya.

"Dan Indonesia juga akan menjadi kancah pertempuran antar-super powers yang mengakibatkan kehancuran negara," kata menambahkan. 

Salah satu organisasi AS yang sering dikritik dalam konteks intervensi politik dan pengobaran sentimen SARA di RI adalah International Republican Institute (IRI) .

Ini merupakan salah satu lembaga anak inti National Endowment for Democracy (NED).

Pada  6 September 2023, diungkapkan Mintpressnews.com bahwa Central Intelligency Agency (CIA) mengarahkan NED dan IRI untuk campur tangan Pemilu Indonesia 2024.

Dengan berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal seperti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), IRI membina pemimpin muda dan tokoh partai agar mengusung calon pro-AS untuk berkuasa.

Dalam wawancara pada tanggal 12 September 2023, pernah mengatakan operasi intelijen sedang dilakukan oleh CIA dan NED.

Tujuannya untuk membantu Calon Presiden Indonesia (Anies) dari kelompok radikal intoleransi dapat menang di Pemilu 2024.

"Kaum intoleran radikal berubah 180 derajat menghadapi Pemilu 2024. Mereka lagi menyusun strategi. Jadi kita mesti hati-hati," kata AM .

Baru-baru ini, IRI lagi terungkap campur tangan dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).