Menhut Bantah Pemerintah akan Babat 20 Juta Hektare Hutan untuk Swasembada Pangan: Itu Hoaks
Raja Juli Antoni membantah kabar pemerintah mewacanakan babat 20 juta hektare hutan untuk dibuka sebagai hutan cadangan ketahanan pangan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) membantah kabar pemerintah mewacanakan babat 20 juta hektare hutan untuk dibuka sebagai hutan cadangan ketahanan pangan, energi dan air.
Raja Juli menegaskan informasi tersebut adalah hoaks yang bertujuan menjatuhkan atau mendiskreditkan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga:
"Banyak berita hoaks, berita sepotong-sepotong, mendiskreditkan Pak Presiden sebagai seorang yang tidak peduli dengan hutan dan lingkungan hidup. Saya ingin membantah dengan tegas bahwa beliau adalah sosok yang sangat peduli dengan hutan," ujar Raja Juli dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).
Raja Juli kemudian menceritakan bagaimana Presiden peduli terhadap hutan.
Salah satunya mendonasikan aset lahan pribadinya untuk digunakan sebagai koridor ekosistem gajah di Aceh.
Ada sekitar 20 ribu hektare yang dihibahkan Presiden .
Hutan tersebut disiapkan bersama World Wild Fund for Nature (WWF), organisasi internasional nonpemerintah yang menangani masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
"Bahkan beliau mendonasikan menyerahkan properti pribadinya hutan di Aceh, itu dijadikan koridor ekosistem gajah 20 ribu hektar, diminta 10 ribu, beliau kasih 20 ribu," terangnya.
"Saya sudah ke sana menyaksikan bagaimana hutan tersebut dipersiapkan dengan WWF," kata Raja Juli.
Selain itu, kepedulian Prabowo terhadap hewan tercermin dari aturan dan suasana di kediamannya, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga:
Di mana aturan yang tertera adalah dilarang melukai hewan apapun.
Bahkan Raja Juli bercerita memelihara ular kobra dan hidup berdampingan di kediamannya.
"Di rumah beliau memiliki aturan tidak boleh ada yang melukai hewan, bahkan ada ular kobra yang memang hidup berdampingan dengan beliau," ujar Raja Juli.
Menhut Dikritik
Sebelumnya Menteri Kehutanan mengatakan saat ini telah mengidentifikasi 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan sebagai hutan cadangan untuk program swasembada pangan, energi dan air.