Menperin Agus Gumiwang ke Istana Bahas Keberlanjutan HGBT
Program HGBT berjalan sejak 2020 hingga berakhir pada Desember 2024. Setidaknya ada tujuh sektor industri yang mendapat HGBT
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah hujan yang mengguyur Kota Jakarta, Menteri Perindustrian datang ke Istana Negara di Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
Saat bertemu dengan wartawan, Menperin AGK langsung ditanya mengenai kedatangannya apakah berhubungan dengan keberlanjutan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri senilai 6 dolar AS per MMBTU.
Baca juga:
"Kita bahas sekarang," ungkap singkat Agus Gumiwang sembari berjalan menghindari hujan, Selasa (21/1/2025).
Pertanyaan berlanjut apakah kedatangannya untuk keberlanjutan program atau memperluas cakupan dari kebijakan .
"Belum ada informasi," kata AGK yang langsung masuk ke dalam Istana Negara, Jakarta Pusat.
Baca juga:
Program berjalan sejak 2020 hingga berakhir pada Desember 2024. Setidaknya ada tujuh sektor industri yang mendapat , yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet.
Belum adanya kejelasan mengenai keberlanjutan program membuat industri sejak awal 2025 harus membayar Harga Gas Regasifikasi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar 16,67 dolar AS per-MMBTU.
Bukan hanya meningkatkan daya saing industri dalam negeri, program ini juga menambah kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi nasional.
Selama periode pelaksanaan program dari tahun 2021-2023, pemerintah mengeluarkan subsidi sebesar Rp 51,04 triliun. Sedangkan nilai tambah bagi perekonomian nasional dari sektor industri mencapai Rp 157,20 triliun.