Menteri Bahlil Rencana Batasi Ekspor Batu Bara dan Pakai Harga Acuan Pemerintah
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana pembatasan ekspor batu bara dan penggunaan harga batu bara acuan (HBA) sebagai standar harga ekspor global.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia berencana membatasi ekspor pada tahun ini. Langkah tersebut akan diikuti dengan kewajiban penggunaan harga lokal di pasar global.
"Harga batu bara lokal dalam ICI (Indonesia Coal Price Index) lebih rendah dari HBA (harga batu bara acuan). Karena itu, kami sedang mempertimbangkaan membuat keputusan Menteri ESDM agar acuan batu bara lokal di pasar ekspor adalah HBA," kata Bahlil di kantornya, Jakarta, Senin (3/2).
Pemerintah akan mengeluarkan sanksi bagi pihak yang tidak menaati HBA, seperti pencabutan izin ekspor. Langkah ini, menurut dia, penting agar Indonesia memiliki kedaulatan dalam menentukan harga komoditas itu.
Setiap bulan, Kementerian ESDM menerbitkan HBA untuk menetapkan harga penjualan batu bara sesuai dengan spesifikasinya. Untuk ICI, angkanya dikeluarkan oleh PT Coalindo Energy dan Argus Media, asal Inggris.
Selama ini, Bahlil melihat, rendahnya harga batu bara lokal di pasar ekspor membuat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minerba susut. Walau demikian, sektor ini tetap menjadi kontributor utama PNBP sektor ESDM. Pada 2024 angkanya mencapai Rp 269,6 triliun atau 52,11% dari total realisasi PNBP ESDM.
Pada saat yang sama, Bahlil berencana untuk membatasi izin ekspor batu bara pada tahun ini. Langkah ini demi menjaga harga internasional tetap stabil.
Dalam catatannya, volume ekspor batu bara sepanjang tahun lalu mencapai 555 juta ton. Angka tersebut setara dengan 30% sampai 35% dari total pasar batubara internasional yang mencapai 1,23 miliar sampai 1,5 miliar ton.
"Jadi, batu bara asal Indonesia dapat berdampak sistemik, masif, dan terstruktur ke pasar global kalau ada kebijakan pengetatan ekspor. Kalau harganya ditekan terus, tidak menutup kemungkinan kami akan lakukan pengetatan ekspor batubara," katanya.
Bahlil memaparkan produksi batubara pada tahun lalu mencapai 836 juta ton. Angka tersebut naik 7,87% dari capaian tahun sebelumnya sejumlah 775 juta ton. Selain untuk pasar ekspor, produksi batu bara lokal dialokasikan untuk kewajiban pasar domestik sejumlah 233 juta ton dan stok sekitar 48 juta ton.
Reporter: Andi M. Arief