Menteri Rosan sebut hilirisasi menciptakan lebih banyak lapangan kerja
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan bahwa ...
Dengan hilirisasi, nilai tambah, dan industrialisasi ini, kami ingin menciptakan lapangan kerja berkualitas untuk Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan bahwa industri hilirisasi di Indonesia membantu pemerintah dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, khususnya di hadapan bonus demografi.
“Tantangan terbesar kami adalah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Dengan hilirisasi, nilai tambah, dan industrialisasi ini, kami ingin menciptakan lapangan kerja berkualitas untuk Indonesia,” ujar Rosan dalam sebuah sesi di paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) 2025, Davos, Swiss, Selasa.
Berdasarkan pantauan dari kanal resmi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rosan menyampaikan bahwa tingginya jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja.
Terdapat dua sisi bonus demografi Indonesia. Bonus demografi menandakan tingginya potensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bisa berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Akan tetapi, bila pemerintah gagal mengelola kualitas dari sumber daya manusia, maka bonus demografi tersebut tidak akan bisa menunjang perjalanan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Oleh karena itu, industrialisasi diperlukan oleh Indonesia untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, terutama lapangan kerja yang berkualitas,” kata Rosan.
Rosan Roeslani menyatakan keikutsertaan dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025 merupakan upaya memperkuat citra Indonesia terkait investasi berkelanjutan.
Ia menyampaikan, pihaknya memfasilitasi paviliun dan menjadi pembicara dalam ajang pertemuan ekonomi tersebut yang diselenggarakan pada 20–24 Januari di Davos, Swiss.
Rosan mengatakan, dalam ajang tersebut juga dirinya akan melakukan pertemuan dengan beberapa investor global dan pejabat setingkat menteri dari negara lain.
Menurut dia, Davos memberi kesempatan yang besar untuk mempromosikan peluang-peluang investasi di Indonesia secara sekaligus kepada investor-investor global yang hadir.
“Untuk itu, kami tentunya akan memaksimalkan waktu untuk bertemu sebanyak mungkin investor potensial yang memiliki visi yang sama dengan Indonesia, memajukan investasi berkelanjutan," kata Rosan.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025