Muslim dengan 2 Kerusakan ini Jauh Lebih Berbahaya dari Serigala Lapar: Hadits

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muslim memang menjadi pengikut ajaran Nabi Muhammad SAW. Seharusnya mereka melaksanakan segala sunnah dan kebaikan yang diwariskan Rasulullah melalui Alquran dan hadits yang dilestarikan keasliannya hingga detik...

Muslim dengan 2 Kerusakan ini Jauh Lebih Berbahaya dari Serigala Lapar: Hadits

Muslim dengan dua kerusakan berikut ini lebih berbahaya dari serigala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muslim memang menjadi pengikut ajaran SAW. Seharusnya mereka melaksanakan segala dan kebaikan yang diwariskan Rasulullah melalui dan hadits yang dilestarikan keasliannya hingga detik ini.

Namun, di tengah upaya mereka menghidupkan sunnah Nabi, ternyata ada yang dikategorikan sangat berbahaya oleh Rasulullah. Hal itu dikatakan langsung oleh Nabi Muhammad dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar berikut ini,

مَا ذِئْبَانِ ضَارِيَانِ فِي حَظِيْرَةِ يَأْكُلَانِ وَيُفْسِدَانِ بِأَرْضِ فِيْهَا مِنْ حُبِّ الشَّرَفِ وَ حُبِّ المَالِ فِي دِيْنِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ

Dua ekor serigala buas yang tidak makan di sebuah kandang domba kemudian merusak (menggali atau mencakar) tanah yang ada di dalamnya, tidak lebih membahayakan agama seorang Muslim daripada mencintai kedudukan dan mencintai dunia.

Dua kata kunci dalam hadits tersebut akan dikupas dalam paparan berikut ini.

Pertama soal cinta kedudukan

Terkait hal ini, Rasulullah pernah bersabda,

وعن أَبي هُريرة أنَّ رسولَ اللَّه ﷺ قَالَ: إنَّكم ستحرِصون عَلَى الإمارةِ، وستَكُونُ نَدَامَةً يَوْم القِيامَةِ رواهُ البخاري

''Sesungguhnya kalian akan berlomba-lomba mendapatkan jabatan, padahal kelak di akhirat akan menjadi sebuah penyesalan ....'' (HR Bukhari dari Abu Hurairah RA)

Adalah wajar apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendapatkan harta, jabatan, ataupun kedudukan, selama hal tersebut didapatkan dengan cara-cara elegan, fair, dan berlandaskan kepada etika dan moral, serta sesuai dengan keahlian dan profesinya. Apalagi jika orang tersebut bisa dipercaya keamanahannya.

Kelompok orang yang menjadikan jabatan dan kedudukan sebagai tujuan hidup

Mereka akan cenderung menghalalkan segala macam cara untuk meraihnya, bahkan tidak ragu-ragu untuk menjual umat atau mengatasnamakan umat, hanya karena kebetulan yang bersangkutan memimpin sebuah organisasi politik keumatan. Mereka akan terus mengejar jabatan, tanpa ada perasaan malu dan sungkan sedikit pun.

 

Loading...