Oknum Polisi Peras Sejoli di Semarang, PP Muhammadiyah Minta Kembalikan Kepercayaan Publik
Soal kasus polisi peras warga, Ketum PP Muhammadiyah menilai polisi harus bisa mengembalikan citra dan marwahnya sebagai satuan pengamanan
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat , , buka suara soal polemik pemerasan dua orang remaja yang dilakukan oknum kepolisian di Semarang, Jawa Tengah.
Haedar menilai, publik bisa saja kehilangan kepercayaan kepada polisi.
Apalagi, belakangan banyak kasus kejahatan terungkap yang dilakukan oknum polisi.
Untuk itu, kata Haedar, polisi harus bisa mengembalikan citra dan marwahnya sebagai satuan pengamanan.
Seperti, di antaranya segera menuntaskan kasus pemerasan di Semarang salah satunya.
"Kepolisian harus bisa melakukan tindakan-tindakan agar masyarakat percaya kepada polisi," ujar Haedar saat ditemui usai Peresmian Ruang Pamer Museum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Senin (3/2/2025).
Di sisi lain, Haedar meyakini, saat ini pihak kepolisian sedang berproses untuk melakukan perbaikan-perbaikan di instansinya.
"Reformasi (di tubuh Polri) saya yakin sedang berlangsung," ujar Haedar.
Pemerasan di Semarang
Kasus dua oknum polisi di Semarang yang melakukan pemerasan kepada dua warga sipil, ramai dibicarakan publik.
Kedua oknum tersebut yakni Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo.
Baca juga:
Keduanya melakukan pemerasan kepada dua sejoli di jalan Telaga
Mas Perumahan Tanah Mas Semarang, pada Jumat (31/1/2025) malam
pukul 21.00 WIB.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, mengatakan
kejadian tersebut bermula saat dua oknum polisi sedang mencari
makan di wilayah pantai Marina.
Keduanya tidak memakai seragam dan hanya mengenakan jaket.
Mereka ditemani satu warga sipil, Suyatno.
Tiba-tiba, ketiganya melihat mobil Civic berwarna silver sedang terparkir di pinggir jalan.