Okta Kumala Dewi: TNI Harus Jaga Profesionalisme dan Kepercayaan Rakyat

Okta Kumala Dewi, menyampaikan keprihatinannya terkait dengan beberapa insiden kekerasan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI terhadap masyarakat

Okta Kumala Dewi: TNI Harus Jaga Profesionalisme dan Kepercayaan Rakyat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota RI dari Fraksi (PAN), , menyampaikan keprihatinannya terkait dengan beberapa insiden kekerasan yang dilakukan oleh oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap masyarakat sipil.

Dalam 100 hari pertama kepemimpinan Presiden , Kontras mencatat 12 kasus kekerasan yang melibatkan .

Salah satu insiden kekerasan yang baru terjadi dan menjadi perhatian publik adalah di mana puluhan prajurit merusak warung dan kendaraan milik warga di Sumatera Utara.

“Saya sangat menyayangkan kejadian-kejadian seperti ini. seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bukan sebaliknya menjadi sumber ketakutan. Kekerasan yang dilakukan oleh oknum prajurit jelas sangat mencoreng citra yang selama ini dikenal sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan negara," ujar , Kamis (30/1/2025).

Anggota Komisi I tersebut juga menekankan bahwa harus terus menjaga profesionalisme anggotanya dalam menjalankan tugas.

Menurutnya, harus berfokus pada tugas utama mereka dan memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh prajurit senantiasa sesuai dengan norma dan prinsip hukum yang berlaku.

"Seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam kegiatan Rapim -Polri, bahwa negara bisa gagal jika dan Polri gagal. adalah tentara rakyat. harus selalu bersama rakyat, melindungi dan mengayomi mereka. Tindakan kekerasan terhadap masyarakat jelas bertentangan dengan semangat tersebut dan harus segera ditangani dengan serius. Tidak ada toleransi terhadap oknum yang mencoreng kehormatan ," tegas Okta.

Okta juga mendorong agar segera dilakukan evaluasi mendalam terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam tindak kekerasan.

"Evaluasi internal sangat diperlukan untuk menindak tegas oknum-oknum yang bertindak di luar kewajaran. Tindakan tegas harus diambil agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Kami juga meminta agar memperkuat pelatihan dan pengawasan terhadap setiap prajurit, agar mereka selalu ingat bahwa mereka adalah pelindung rakyat, bukan sebaliknya menjadi sumber ketegangan," tambahnya.

Lebih lanjut, Okta berharap agar kejadian-kejadian kekerasan semacam ini tidak lagi terjadi di masa depan.

Baca juga:

"Marwah harus dijaga. Jangan sampai kejadian-kejadian kekerasan yang melibatkan prajurit merusak citra positif yang selama ini dihormati rakyat. harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan kedamaian dan rasa aman bagi seluruh masyarakat," tutup Okta.