Pakar sarankan Kejagung lakukan audit sistem secara menyeluruh
Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha menyarankan agar Kejaksaan Agung melakukan audit secara menyeluruh ...
![Pakar sarankan Kejagung lakukan audit sistem secara menyeluruh](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/11/pratama-11-2-2025.jpg)
Semarang (ANTARA) - Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha menyarankan agar Kejaksaan Agung melakukan audit secara menyeluruh terhadap sistemnya untuk memastikan apakah betul telah terjadi peretasan atau tidak.
"Audit ini sekaligus mencari titik kelemahan yang dipergunakan oleh peretas untuk masuk ke sistem Kejagung tersebut," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha ketika dikonfirmasi ANTARA dari Semarang, Selasa malam.
Pernyataan Pratama itu terkait dugaan peretasan terhadap website kejaksaan.go.id yang diklaim oleh akun anonim @raja_jawa19xx dan @fablo_kecil.
Berdasarkan informasi awal, menurut Pratama, peretasan ini tidak hanya melibatkan deface terhadap situs web utama, tetapi juga dugaan kebocoran data yang mencakup informasi pegawai, data tamu, sistem tilang elektronik, hingga data perkara yang sedang ditangani kejaksaan.
"Jika klaim ini terbukti, serangan ini dapat dikategorikan sebagai serangan terhadap infrastruktur kritis negara dan memiliki implikasi hukum serta keamanan yang luas," kata dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini.
Pada saat tim CISSReC melakukan investigasi, lanjut Pratama, website kejagung.go.id yang menjadi korban deface sudah tidak dapat diakses dan hanya menampilkan informasi bahwa situs sedang dilakukan maintenance.
Baca juga:
Namun, jika dilihat dari tangkapan layar yang sempat beredar, kata dia, telah terjadi peretasan pada situs Kejagung. Dalam hal ini, peretas berhasil memasukkan sebuah informasi pada kanal berita di situs Kejagung.
Peretas menuliskan akun anonim mereka, yaitu Raja Jawa, Fablo Kecil, dan Unroot, serta membuat pernyataan berupa ucapan selamat datang kepada Febri, dan meminta Febri untuk mengembalikan rumah yang berlokasi di Hang Tuah.
Pada saat dilakukan penelusuran lebih lanjut, ungkap Pratama, ditemukan bahwa hanya situs utama yang sedang dilakukan maintenance, sedangkan subdomain-subdomain dari situs Kejagung masih bisa diakses dengan normal.
Selain mengaudit sistem Kejagung secara menyeluruh, Pratama memandang perlu melakukan forensik digital untuk mengidentifikasi bagaimana peretas mendapatkan akses, apakah masih ada backdoor (pintu belakang) yang tertinggal, dan seberapa dalam akses mereka ke dalam sistem.
"Jika ada kerentanan pada aplikasi web atau sistem backend, patch (tambalan) keamanan harus segera diterapkan. Selain itu, perlu dilakukan penetration testing untuk memastikan tidak ada celah lain yang bisa dimanfaatkan," kata pakar keamanan siber Pratama Persadha.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025