Panduan Lengkap dalam Memilih Amplas: Jenis, Fungsi, dan Tips Penggunaan

Ini panduan lengkap dalam memilih amplas, mulai dari jenis, fungsi, dan tips dalam penggunaannya.

Panduan Lengkap dalam Memilih Amplas: Jenis, Fungsi, dan Tips Penggunaan

TRIBUNNEWS.COM - Amplas merupakan alat yang sangat penting dalam berbagai pekerjaan finishing. Amplas biasanya digunakan untuk memperhalus permukaan, menghilangkan noda, maupun mempersiapkan material sebelum pengecatan. 

Salah satu contohnya adalah yang digunakan mulai dari pekerjaan kecil, seperti penghalusan detail hingga proyek besar seperti restorasi furnitur atau perbaikan logam. 

Lantas, apa saja yang perlu diketahui tentang alat serbaguna ini? Silakan simak artikel ini sampai selesai karena akan membahas jenis-jenis amplas, fungsi spesifiknya, , serta tips praktis untuk penggunaannya secara lengkap, sehingga Anda dapat memilih dan menggunakan amplas sesuai kebutuhan.

Jenis-Jenis Amplas

Amplas Kayu

Amplas kayu dibuat  menghaluskan dan mempersiapkan permukaan kayu sebelum dilakukan proses lebih lanjut seperti pengecatan atau pelapisan pernis. Amplas ini sering menggunakan bahan abrasif seperti aluminium oxide atau garnet yang efektif untuk membersihkan kayu tanpa merusak seratnya.

Untuk hasil terbaik gunakan amplas dengan grit kasar (40–80) pada tahap awal untuk meratakan permukaan kasar. Selanjutnya, gunakan grit yang lebih halus (120–220) untuk finishing agar kayu terasa halus dan siap dilapisi cat. 

Amplas kayu biasanya tersedia dalam bentuk lembaran atau rol. Ini memudahkan penggunaannya sesuai kebutuhan misalkan untuk dipasang pada alat seperti belt sander atau mesin amplas. 

Amplas Besi/Logam

Berbeda dari amplas kayu, amplas logam biasanya menggunakan bahan abrasif seperti silicon carbide atau aluminium oxide, yang mampu menangani permukaan keras seperti baja atau aluminium. 

Amplas ini sering digunakan untuk membersihkan karat, menghilangkan goresan, atau mempersiapkan logam sebelum pengecatan. Amplas logam juga sering digunakan bersamaan dengan cairan pelumas untuk mengurangi panas dan meningkatkan efisiensi.

Untuk pekerjaan kasar, seperti membersihkan karat, pilih grit rendah (40–80). Jika Anda ingin memperhalus permukaan atau menyempurnakan hasil akhir, gunakan grit sedang hingga halus (120–400).

Ukuran Grit Amplas dan Fungsinya

Ukuran grit menunjukkan tingkat kekasaran permukaan amplas. Berikut adalah kategori grit dan fungsinya:

  • Grit Kasar (40–80): Digunakan untuk menghilangkan material dalam jumlah besar, seperti meratakan permukaan kayu atau membersihkan karat pada logam.
  • Grit Sedang (100–150): Cocok untuk persiapan permukaan sebelum pengecatan atau pelapisan.
  • Grit Halus (180–220): Digunakan untuk finishing pada kayu atau logam, menghasilkan permukaan yang halus.
  • Grit Sangat Halus (240 ke atas): Ideal untuk pekerjaan presisi tinggi, seperti memoles logam atau memperhalus permukaan kaca.

Standar Penomoran Grit

Ada dua standar utama dalam penomoran grit amplas. Dua standar ini yaitu CAMI (Coated Abrasive Manufacturers Institute) dan FEPA (Federation of European Producers of Abrasives).

  • CAMI: Digunakan secara luas di Amerika Serikat. Angka grit pada CAMI lebih kasar dibanding FEPA dengan nomor yang sama. Misalnya, grit 80 pada CAMI lebih abrasif dibanding P80 pada FEPA.
  • FEPA: Lebih umum digunakan di Eropa. Standar FEPA diberi kode dengan huruf “P” di depan angka grit (contoh: P120). Perbedaan ini penting untuk diperhatikan saat memilih amplas, terutama jika bekerja dengan produk dari berbagai negara.

Perbedaan Amplas Kering dan Basah

Amplas Kering

Amplas kering digunakan tanpa pelumas dan cocok untuk material seperti kayu dan logam. Keunggulannya adalah kemudahan penggunaan dan tidak memerlukan persiapan tambahan. Namun, kelemahannya adalah amplas ini cenderung lebih cepat aus dan menghasilkan debu.

Amplas Basah

Amplas basah digunakan dengan air atau pelumas untuk mengurangi panas dan mencegah debu. Amplas ini sering digunakan untuk logam atau permukaan keras lainnya. Keuntungannya adalah hasil akhir yang lebih halus dan masa pakai amplas yang lebih lama. Namun, penggunaannya memerlukan lebih banyak persiapan.

Bahan Abrasif pada Amplas

Bahan abrasif adalah komponen penting yang menentukan kualitas amplas. Setiap bahan abrasif memiliki kelebihan masing-masing. Karena itu, penting untuk memilih bahan abrasif yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

Berikut adalah beberapa jenis bahan abrasif yang umum digunakan:

  • Aluminium Oxide: Tahan lama dan cocok untuk kayu serta logam. Bahan ini ideal untuk pekerjaan kasar dan finishing.
  • Silicon Carbide: Lebih keras dibanding aluminium oxide, cocok untuk logam, keramik, dan kaca. Amplas ini sering digunakan dalam pengamplasan basah.
  • Garnet: Lebih lembut dibanding bahan abrasif lainnya, ideal untuk kayu. Amplas garnet memberikan hasil akhir yang halus dan alami.

Teknik Pengamplasan Manual dan Penggunaan Mesin Amplas

Pengamplasan dilakukan untuk menghaluskan sebuah permukaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan teknik yang tepat supaya hasil menjadi lebih optimal. Berikut adalah teknik pengamplasan manual dan menggunakan mesin amplas yang perlu diketahui. 

Pengamplasan Manual

Pengamplasan manual cocok untuk pekerjaan kecil atau area yang sulit dijangkau. Pastikan untuk mengikuti arah serat kayu atau pola permukaan logam agar hasilnya rata dan tidak merusak material. Sebagai tips, gunakan blok amplas untuk menjaga tekanan merata pada permukaan.

Penggunaan Mesin Amplas

Mesin amplas seperti belt sander atau orbital sander, sangat efisien untuk pekerjaan besar. Sebab, mesin ini menghemat waktu dan tenaga, tetapi perlu digunakan dengan hati-hati agar tidak merusak permukaan. Pilih mesin amplas dengan pengaturan kecepatan yang dapat disesuaikan untuk hasil optimal.

Amplas adalah alat serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai proyek, mulai dari penghalusan kayu hingga pemolesan logam. Maka dari itu, memahami jenis amplas, ukuran grit, bahan abrasif, serta teknik penggunaannya akan membantu Anda menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan profesional.