Pansus penanggulangan banjir DPRD Surabaya fokus inovasi pengelolaan air

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya resmi membentuk panitia khusus (Pansus) penanganan banjir yang telah ditetapkan dalam rapat paripurna dengan membahas draf raperda penanggulangan banjir menjadi menjadi produk ...

Pansus penanggulangan banjir DPRD Surabaya fokus inovasi pengelolaan air

Surabaya (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya resmi membentuk panitia khusus (Pansus) penanganan banjir yang telah ditetapkan dalam rapat paripurna dengan membahas draf raperda penanggulangan banjir menjadi menjadi produk hukum untuk selanjutnya menjadi dasar penanganan banjir secara komprehensif dan berkelanjutan di Kota Surabaya.

Anggota Pansus Penanggulangan Banjir DPRD Kota Surabaya Achmad Nurdjayanto saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Kamis mengatakan salah satu fokus utama pansus adalah menghadirkan inovasi dalam sistem drainase dan pengelolaan air.

Achmad yang juga Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya menjelaskan pansus yang akan berjalan ini akan menggodok rancangan peraturan daerah untuk perda dan menjadi produk hukum yang mengatur strategi mitigasi banjir secara komprehensif dan berkelanjutan di Kota Pahlawan.

Menurutnya, saat ini sekitar 80 persen permasalahan banjir di Surabaya telah tertangani. Namun, masih dibutuhkan strategi yang lebih efektif agar genangan bisa benar-benar hilang dalam hitungan jam.

"Kami ingin menghadirkan masukan baru yang inovatif dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Surabaya. Salah satunya dengan memperbaiki sistem saluran air, perawatan drainase, serta pengelolaan debit air hujan agar tidak menyebabkan luapan sungai," ujar Achmad.

Ia juga menekankan pentingnya modernisasi dalam perawatan drainase. Saat ini, proses pembersihan dan perawatan saluran air masih mengandalkan tenaga manusia. Oleh karena itu, pansus berencana mengusulkan penggunaan teknologi dalam pengelolaan drainase agar lebih efektif.

Selain itu, peran pihak swasta juga menjadi perhatian dalam pembahasan pansus. Achmad menegaskan bahwa upaya penanggulangan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah kota saja, melainkan harus melibatkan masyarakat dan sektor swasta.

"Pihak swasta juga harus ikut berkontribusi. Penanganan banjir ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Harus ada sinergi antara pemerintah kota, masyarakat, dan pihak ketiga untuk memperkuat solusi yang sudah ada," katanya.

Ia mengatakan, pansus juga akan berkonsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyinkronkan aliran sungai di Surabaya, mengingat posisinya sebagai daerah hilir.

"Kami ingin memastikan bahwa Surabaya tidak menjadi tandon air bagi daerah lain. Maka dari itu, koordinasi lintas wilayah sangat diperlukan," tuturnya.

Terkait anggaran, DPRD Surabaya juga akan membahas efektivitas belanja daerah dalam penanganan banjir. Achmad menekankan bahwa anggaran harus lebih terarah dan diprioritaskan pada program yang benar-benar efektif.

"Kami akan mengkaji mana anggaran yang harus diprioritaskan agar tidak ada pemborosan. Fokusnya adalah solusi yang tepat sasaran dalam mengatasi banjir," katanya.