PDIP Sebut Risma-Gus Hans Maju Pilgub Jatim Tidak Didukung Oligarki
PDIP Sebut Risma-Gus Hans Maju Pilgub Jatim Tidak Didukung Oligarki. ????Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 03, Tri Rismaharini-Gus Hans tidak didukung oleh oligarki di Pilgub Jatim 2024. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 03, Tri Rismaharini-Gus Hans tidak didukung oleh oligarki di Pilgub Jatim 2024.
Hal itu disampaikan Hasto saat menghadiri acara debat Ketiga Pilgub Jatim, di Grand City Surabaya pada Senin 18 November 2024 malam.
“Ya kalau yang lain ada yang minta tolong kepada seseorang yang punya dana banyak, kekuatan oligarki, kalau Bu Risma minta tolong kepada Gusti, minta tolong kepada rakyat Jatim,” kata Hasto, Senin.
Hasto menjelaskan Risma merupakan pemimpin yang penuh dengan ketulusan hati dalam bekerja, sekaligus ia memiliki bekal kekuatan moral, serta integritas yang baik.
“Bu Risma sebagaimana Dolly yang dulu menjadi wajah buram Surabaya kini telah menjadi wajah kemanuasiaan yang sangat baik, yang memancarkan suatau nilai-nilai kehidupan berdasarkan Pancasila,” jelas dia.
Berkat ketulusan tersebut, Hasto bilang pasangan Risma-Gus Hans saat ini mendapatkan arus balik dukungan di hari jelang pencoblosan Pilgub Jatim, yang diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.
“Kami mendapatkan suatu respons yang sangat positif dari masyarakat dan terjadi arus balik suatu dukungan yang sangat kuat terhadap Ibu Risma dan Gus Hans,” kata Hasto.
Hal itu, lanjut Hasto, karena sekarang public sudah mengerti dan paham betul dengan rekam jejak Risma, yang bekerja dengan keras dan tulus selama memimpin Surabaya periode 2010-2020.
“Karena Bu Risma itu sosok pemimpin yang mewujudkan kasih ibu sepanjang masa. Sosok pemimpin yang menjadikan Surabaya sebagai ikon kebanggaan kemajuan masyarakat jatim. Karena itu lah terjadi arus balik dukungan yang sangat kuat,” ucapnya.
Dan ketika melihat bagaiamana Risma-Gus Hans dikeroyok oleh kekuatan politik besar atau koalisi raksasa, lanjut Hasto, Risma justru meresponnya dengan berpasrah diri kepada Gusti dan percaya kepada masyarakat.
“Justru ketika Bu Risma dikeroyok, dikepung, Bu Risma hanya bisa berpasrah kepada masyarakat Jatim, berpasrah kepada Gusti, berpasrah kepada Tuhan yang maha kuasa Allah SWT,” jelasnya.
“Maka ini mempercepat arus balik dukungan kepada sosok pemimpin yang sangat merakyat, sosok pemimpin yang apa adanya, sosok pemimpin yang tidak punya modal, pemimpin yang mengandalkan kerja dengan hati dukungan rakyat,” tambahnya. (ted)