Pejabat Hamas: Israel akan Bebaskan 200 Warga Palestina Sebagai Ganti 4 Tentara Wanita Israel
Israel akan membebaskan 200 tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman jangka panjang.
TRIBUNNEWS.COM - Israel akan membebaskan 200 tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman jangka panjang.
Ini adalah bagian dari kesepakatan pertukaran dengan empat tentara wanita yang ditahan oleh .
Pembebasan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 25 Januari 2025, sebagaimana diungkapkan oleh pejabat media , Nader Fakhouri pada hari Senin (20/1/2025).
Menurut Fakhouri, kesepakatan ini merupakan bagian kedua dari perjanjian fase pertama antara dan .
Nantinya, akan merilis nama-nama tahanan yang akan dibebaskan pada hari tersebut.
“Pada hari Sabtu, perlawanan akan mengumumkan nama-nama tahanan yang akan dibebaskan, dan sebagai balasannya, pendudukan (Israel) akan memberikan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan,” jelasnya, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Mekanisme Pertukaran Tahanan
Fakhouri menjelaskan bahwa dalam perjanjian ini, satu tentara wanita setara dengan 30 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup atau 20 tahanan dengan hukuman jangka panjang.
Jika jumlah tentara wanita yang dibebaskan lebih sedikit, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan juga akan disesuaikan.
Ia juga menyebutkan bahwa Mesir akan menjadi salah satu tujuan deportasi dalam tahap ini.
Selain itu, perjanjian ini terjadi dalam kerangka gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada Minggu pagi, dengan tahap pertama diadakan berlangsung selama 42 hari.
Negosiasi untuk tahap kedua dan ketiga akan dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.
Saat ini, Israel menahan lebih dari 10.300 warga Palestina di penjara.
Baca juga:
Sementara sekitar 96 tahanan berada di Gaza.
Hamas melaporkan bahwa sejumlah penduduk tewas dalam serangan udara yang semakin intensif.