Pemimpin Suriah Kunjungi Saudi: Tanda Awal Perubahan
Kunjungan Ahmad al-Sharaa ke Arab Saudi menandai perubahan besar dalam politik Suriah.
TRIBUNNEWS.COM - Ahmad al-Sharaa, Presiden sementara , melakukan perjalanan luar negeri pertamanya, Minggu (2/2/2025).
Negara yang dipilihnya adalah , yang menjadi sinyal bahwa berusaha untuk menjauh dari Iran, sekutu regional utamanya selama ini.
Kedatangan al-Sharaa di Riyadh, bersama Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani, menggunakan jet Saudi menunjukkan momen yang signifikan dalam hubungan internasional , mengutip Associated Press.
Sebelumnya, merupakan salah satu negara yang mendukung kelompok-kelompok yang berusaha menggulingkan mantan Presiden , Bashar Assad, selama konflik yang dimulai pada tahun 2011.
Perubahan situasi di terjadi setelah Desember lalu, ketika serangan yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan kekuasaan Assad.
Al-Sharaa, yang dikenal di dunia internasional dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, kini berusaha memperbaiki citra publik pemerintahannya untuk menghilangkan sanksi yang sebelumnya dijatuhkan pada .
Apa yang Diupayakan Al-Sharaa?
Al-Sharaa tidak hanya fokus pada perbaikan hubungan internasional, tetapi juga berupaya untuk membangun pemerintahan yang lebih inklusif.
Ia menunjuk perempuan dalam jabatan penting dan berusaha menjaga hubungan baik dengan berbagai komunitas di , termasuk komunitas Kristen dan Syiah Alawite.
Lebih dari itu, al-Sharaa juga tampak berusaha menjaga jarak dari Iran dan Rusia.
Hal ini terlihat dari fakta bahwa Iran hingga kini belum membuka kembali kedutaannya di Damaskus.
Keputusan al-Sharaa untuk berkunjung ke Arab Saudi adalah langkah strategis yang mencerminkan pergeseran kebijakan luar negeri Suriah.
Baca juga:
Apa Sikap Iran terhadap Pemerintahan Baru Suriah?
Dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Teheran mendukung pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat .
Sikap Iran ini menandakan bahwa meskipun terjadi pergeseran dalam aliansi politik , Iran tetap ingin mempertahankan pengaruhnya di kawasan.
Apa Tantangan yang Dihadapi Pemerintah ?
Di tengah upaya memperbaiki citra dan hubungan internasionalnya, pemerintah sementara masih menghadapi berbagai tantangan di dalam negeri, termasuk ancaman dari ISIS dan kelompok militan lain.
Baru-baru ini, sebuah bom mobil meledak di Manbij, Aleppo, menewaskan empat warga sipil dan melukai sembilan orang.
Insiden ini menggarisbawahi realitas bahwa meskipun ada perubahan politik, tantangan keamanan tetap menjadi perhatian utama.
Dalam konteks ini, al-Sharaa berupaya memperkuat stabilitas di dalam negeri sambil menjalin hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Arab lainnya, termasuk , yang telah memulihkan hubungannya dengan Assad pada tahun 2023.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).