Pemkab Trenggalek tanam 750 bibit mangrove di Pancer Cengkrong

Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menanam 750 bibit mangrove di kawasan Pancer Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Jumat.Kegiatan yang melibatkan ratusan ASN di lingkup Setda Trenggalek itu ...

Pemkab Trenggalek tanam 750 bibit mangrove di Pancer Cengkrong

Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menanam 750 bibit mangrove di kawasan Pancer Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Jumat.

Kegiatan yang melibatkan ratusan ASN di lingkup Setda Trenggalek itu merupakan bukti komitmen daerah tersebut dalam mendukung program Net Zero Carbon sekaligus upaya pelestarian lingkungan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Trenggalek Mulyahandaka menjelaskan bahwa penanaman ini bertujuan menjaga ekosistem mangrove yang memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim.

"Mangrove mampu menyerap dan menyimpan karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan dataran tinggi tropis. Selain itu, tanaman ini juga dapat menyaring polutan, mengendalikan aliran air, serta mencegah erosi," ujar Mulyahandaka.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Hutan Mangrove Cengkrong Imam Saefudin menuturkan hutan mangrove di kawasan tersebut telah ada sejak era kolonial Belanda.

"Namun, pada 2002–2003 terjadi krisis lingkungan yang menyebabkan masyarakat terpaksa menebang mangrove akibat kesulitan ekonomi," ujarnya.

Akibat kerusakan itu, kata dia, biota laut seperti kepiting dan kerang hampir punah. Berkat dukungan Dinas Kelautan dan Perikanan, Pokmaswas kemudian dibentuk untuk menjaga dan memulihkan ekosistem mangrove.

"Setelah mangrove tumbuh kembali, keberadaan kepiting, kerang, serta biota lainnya melimpah. Jika dikelola dengan baik, potensi sumber daya ini tak akan habis,” katanya.

Anggota Pokmaswas lainnya Imam Bonjol menambahkan bahwa hutan mangrove di Cengkrong memiliki 55 jenis tanaman, didominasi Rizophora, Sonneratia, dan Api-api.

Mangrove jenis Rizophora dipilih dalam kegiatan penanaman kali ini karena memiliki akar yang kuat untuk menahan banjir dan abrasi serta mampu menyaring sampah yang terbawa aliran air sebelum mencapai laut.

Kawasan mangrove di Pantai Cengkrong mencakup lebih dari 100 hektare dan berpotensi diperluas hingga ke Kecamatan Munjungan serta Panggul.

Selain menjaga ekosistem, mangrove juga memiliki nilai ekonomi dengan produk olahan seperti sirup, dodol, kopi, hingga batik berbahan dasar buah Bogem.