Penanganan Skoliosis yang Tepat pada Anak

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang terjadi akibat kesalahan aktivitas yang dilakukan terus-menerus dan terjadi perubahan bentuk.

Penanganan Skoliosis yang Tepat pada Anak

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter ahli di Klinik Nyeri & Trauma Center Ajiantoro menyebut, pada -anak dan remaja penyakit skoliosis banyak dikeluhkan.

Skoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang dapat terjadi akibat kesalahan aktivitas yang dilakukan terus-menerus sehingga ada perubahan bentuk di tulang bagian belakang.

Baca juga:

Ia mengatakan, posisi duduk yang salah bisa berisiko nyeri punggung, sakit leher, badan pegal-pegal dan jika hal ini terus dibiarkan akan terjadi skoliosis (tulang belakang melengkung ke samping).

“Kondisi skoliosis ini sering terjadi pada -anak muda ini karena Lifestyle. Dulu sering diajarkan cara duduk yang baik, bagaimana posisi yang benar. Tapi sekarang dengan gadget, sering duduk, tidur-tiduran cenderung banyak menunduk dan sebagainya ini yang menjadi pemicu,” kata dia di temui pada HUT ke-7 Brawijaya Hospital Depok, baru-baru ini.

Ajiantoro mengatakan, umumnya skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah jika kelainan ini diketahui sejak dini dan sudut kelengkungan belum terlalu besar

Sehingga ia meminta masyarakat yang mengalami keluhan skoliosis untuk tidak takut memeriksakan diri ke dokter.

“Hal ini sangat tergantung dengan derajat kelengkungan dan assesement-nya (operasi atau tidaknya),” sebut Ajiantoro.

Jika dibiarkan skoliosis akan membuat saraf tertekan atau terjepit dimana kondisi ini membuat pusing, pegal, mudah lelah bahkan mempengaruhi kondisi kesehatan mata.

Dokter Ajiantoro menuturkan, salah satu yang bisa dilakukan untuk menangani skoliosis pada adalah pemakaian Brace skoliosis, yaitu korset yang berfungsi untuk membantu meredakan skoliosis.

Brace ini menyerupai berupa jaket plastik kaku menyerupai korset yang dilengkapi dengan tali untuk merekatkannya pada tubuh, sehingga bisa menopang tulang punggung agar tetap lurus.

Penggunaan brace ini biasanya dilakukan sebagai langkah pertama dalam pengobatan skoliosis pada -anak.

Tujuannya untuk mencegah kondisi melengkung bertambah parah, sehingga tidak perlu ditangani dengan prosedur operasi.

Selain penggunaan brace, penanganan skoliosis pada dapat dilakukan dengan pemantauan rutin maupun fisioterapi.

Pasien bisa memeriksakan diri ke Klinik Nyeri & Trauma Center dengan harapan penanganan nyeri dan trauma secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Seperti Manajemen Nyeri Akut dan Kronis, Trauma Orthopedic, Spinal Pain Management, Rehabilitasi Pasca Trauma, Penanganan Gangguan Muskuloskeletal Lainnya serta Layanan Dukungan Psikologis.

"Peluncuran ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Presiden Direktur Brawijaya Healthcare Amira Ganis.