Pengertian Oksidasi, Proses, Cara Mencegah, dan Contohnya
Mengenal istilah oksidasi, yaitu reaksi antara suatu zat dengan oksigen, seperti karat pada besi hingga perubahan warna pada apel dan pisang.
TEMPO.CO, Jakarta - Oksidasi adalah istilah yang menyatakan penggabungan suatu zat dengan oksigen atau pelepasan elektron dari suatu partikel (molekul).
Selain itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga mengartikan oksidasi sebagai penguraian mineral yang mengandung logam oleh oksigen dan menimbulkan karat yang merupakan satu bentuk pelapukan kimia.
Oksidasi termasuk salah satu bentuk reaksi dalam konsep reduksi dan (redoks) pada teori kimia. Ini penjelasannya.
Pengertian Oksidasi
Melansir lib.ui.ac.id, oksidasi secara sederhana adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen. Dalam hal transfer elektron, zat yang teroksidasi melepaskan elektron dan mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Kemudian, menurut I Gede Mendera melalui Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas X (2020), oksidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu unsur. Oksigen bereaksi dengan banyak unsur membentuk senyawa yang disebut sebagai oksida.
Senada dengan hal itu, berdasarkan Ar-Razi Jurnal Ilmiah (2017), oksidasi merupakan reaksi pelepasan elektron, di mana setiap atom, ion, atau molekul yang melepaskan elektron mengalami reaksi. Oksidasi juga didefinisikan sebagai reaksi yang terjadi karena adanya pelepasan oksigen.
Proses Oksidasi
Mengacu pada Jurnal Teknologi Pangan (2021), dalam teknik modifikasi pati, gugus hidroksil akan dioksidasi menjadi gugus karbonil, lalu menjadi gugus karboksil.
Oleh karena itu, jumlah gugus karboksil dan karbonil yang ada di dalam pati menunjukkan tingkat oksidasi.
Fraksi amilosa dalam pati lebih mudah bereaksi dengan oksidan, karena strukturnya yang linier, sehingga lebih mudah terdegradasi secara oksidasi dibandingkan dengan fraksi amilopektin.
Oksidasi tersebut memberikan pengaruh terhadap fisik pati, seperti peningkatan daya kembang, freeze-thaw stability, dan kelarutan, serta penurunan viskositas.
Cara Mencegah Oksidasi
Mengutip ScienceDirect, ada beberapa yang dapat dilakukan untuk memperlambat atau mencegah oksidasi, salah satunya dengan mengurangi kontak bahan lemak dengan udara.
Cara lainnya adalah dengan mencegah kontak dengan unsur prooksidan atau menghindari suhu tinggi dan keberadaan cahaya.
Pada logam, korosi dapat dihambat dengan cara dilapisi inhibitor pada permukaannya, seperti natrium tetraborat (boraks), natrium benzoat dan natrium nitrit, triethanolammonium fosfat dan natrium mercaptobenzothiazole, ester asam sebasat dan benzotriazol atau tolyltriazole, kromat, molibdat, seng fosfonat dan fosfat, kombinasi fosfonat dan polimer, serta polifosfat dan silikat polifosfat.
Contoh Oksidasi
Adapun beberapa beberapa contoh reaksi oksidasi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Perkaratan Logam Besi
Perkaratan pada besi terjadi karena reaksi antara logam besi dengan udara yang mengandung oksigen. Berdasarkan reaksi, besi (Fe) mengalami oksidasi akibat mengikat oksigen, sehingga berubah menjadi Fe2O3, dengan reaksi: 4 Fe (s) + 3 O2 (g) = 2 Fe2O3 (s).
2. Pembakaran Bahan Bakar
Pembakaran bahan bakar, seperti minyak tanah, solar, gas metana, dan elpiji juga menghasilkan reaksi oksidasi.
Misalnya, reaksi pembakaran gas metana (CH4) yang menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air, dengan reaksi: CH4 (g) + O2 (g) = CO2 (g) + 2 H2O (g).
3. Oksidasi Glukosa dalam Tubuh
Di dalam tubuh, glukosa mengalami oksidasi melalui peristiwa respirasi. Glukosa akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air, dengan reaksi: C6H12O6 (s) + 6O2 (g) = 6CO2 (g) + 6H2O (g).
4. Apel dan Pisang yang Berubah Kecokelatan
Perubahan warna pada buah apel dan pisang terjadi karena oksigen bereaksi dengan enzim polifenol oksidase (PPO) dan fenol.
Fenol yang bertemu dengan oksigen disertai bantuan enzim PPO akan menghasilkan melanin atau pigmen cokelat.