Pesan Khusus Prabowo Subianto untuk Cabup Jombang Warsubi

Pesan Khusus Prabowo Subianto untuk Cabup Jombang Warsubi. ????Presiden RI Prabowo Subianto memiliki hubungan baik dengan Cabup Jombang H Warsubi. Saat kampanye Pilpres 2024, Prabowo pernah menginap di kediaman -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Pesan Khusus Prabowo Subianto untuk Cabup Jombang Warsubi

Jombang (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto memiliki hubungan baik dengan Cabup Jombang H Warsubi. Saat kampanye Pilpres 2024, Prabowo pernah menginap di kediaman Octadella Bilytha Permatasari, yang tak lain anak pertama Warsubi.

Saat itu Prabowo sedang melakukan kampanye di Jombang. Ada beberapa titik yang dituju. Nah, saat istirahat, Prabowo memilih kediaman Octadella yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Jombang. Warsubi ikut menemani sang presiden.

Tentu saja, memiliki hubungan baik dengan Presiden RI memberikan keuntungan bagi Warsubi. Menurutnya, kedekatan politik ini akan memudahkan akses program dari pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten Jombang.

“Hubungan kami dengan Bapak Presiden RI cukup dekat. Karena itu program-program yang kami jalankan di pemerintah Kabupaten jika terpilih menjadi Bupati akan sejalan dengan pemerintah pusat,” ujarnya dalam Pasar Rakyat WarSa di Dusun PlosoKendal, Desa Plosogeneng, Rabu (20/11/2024).

Jika nanti terpilih, laniut Warsubi, program-program pemerintahan Jombang linier dengan pemerintah pusat. Sehingga lebih mudah untuk mengkoordinasikan dan mengharmonisasikan pemerintah daerah dan Forkopimda serta instansi vertikal guna mendukung program prioritas serta arah kebijakan Presiden RI lima tahun ke depan.

Menurut Warsubi, ketika menginap di rumah putri pertamanya, Octadella Bilytha Permatasari, Prabowo pernah berpesan agar putri-putrinya bisa mencalonkan diri menjadi anggota dewan. Pesan itu dijalankan oleh Warsubi.

“Alhamdulillah, anak-anak saya dan mantu saget dados sedoyo (jadi semua. red). Pak Prabowo pernah secara khusus juga meminta saya menjadi bupati, karena itu saya mencalonkan diri dalam Pilkada Jombang ini,” ujarnya.

Warsubi melanjutkan, sebagai kepala desa 3 periode atau selama 17 tahun, juga memiliki pengalaman kerja yang bersih.

“Saya pernah menjadi Ketua kelasnya lurah se Jombang karena saya merupakan ketua asosiasi kepala desa Kabupaten Jombang. Saya juga Pembina Sppekal (Serikat Pedagang Kaki Lima), pembina jaranan dor serta komunitas mancing mania Jombang. Sedikit banyak saya mengetahui kondisi masing-masing desa di Jombang,” tambahnya.

Menurutnya, modal dasar itu kemudian ditambah dengan pengalaman menjalankan kampanye melalui pasar rakyat warsa sehingga dirinya dan Gus Salman yang menjadi calon Bupati Jombang bisa lebih paham problem-problem yang muncul di setiap desa di Jombang.

Sementara itu diwawancara terpisah, Ngatiah mengaku mengenal Warsubi sejak lama. Apalagi suaminya juga masih berstatus pegawai Warsubi di PT Phalosari.

“Saya suka karena Abah sekeluarga itu orangnya baik dan dermawan. Suami saya juga kerja di tempat Abah. Alhamdulillah ya semua kebutuhan cukup dan lebih berkah,” katanya.

Foto BeritaJatim.com
Cabup Jombang Warsubi bersama pendukungnya di Dusun Plosokendal

Menurut Ngatiah, dulu suaminya pernah bekerja ke luar kota, jarang pulang. Tapi begitu memutuskan kerja di perusahaan milik Warsubi, kehidupannya jadi lebih berkah. Suaminya juga tidak perlu ke luar kota untuk bekerja. “Pokoknya Coblos nomor dua, Abah Warsubi-Gus Salman untuk Jombang,” pungkasnya.

Pilkada Jombang digelar 27 November 2024. Ada dua pasangan calon yang sudah ditetapkan oleh KPU Jombang. Yaitu, nomor urur 01 Mundjidah Wahab-Sumrambah (MuRah). Pasangan ini diusung PDIP (10 kursi), PPP (4 kursi), Partai Demokrat (6 kursi). Totalnya 20 kursi. Pasangan ini juga didukung partai non-parlemen, Hanura.

Kemudian, paslon nomor urut 02 H Warsubi-KH Salmanudin Yazid (WarSa). Pasangan ini diusung oleh sejumlah partai. Di antaranya, Partai Gerindra (8 kursi), PKB (12 kursi), Partai Golkar (5 kursi), PKS (3 kursi), serta Partai Nasdem (2 kursi). Totalnya 30 kursi.

Sedangkan partai non-parlemen yang memberikan rekomendasi untuk pasangan ini adalah PAN (Partai Amanat Nasional), PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Partai Gelora. [suf]